Cerita Megahnya Masjid Raya Al-Jabbar Bikin Puluhan Bocah Madrasah Ingin Datang Kembali
Keberadaan Masjid Raya Al-Jabbar tampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi segerombolan anak kecil berseragam hijau.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Keberadaan Masjid Raya Al-Jabbar tampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi segerombolan anak kecil berseragam hijau.
Malam itu, mereka tampak melepas canda dan tawa usai menjalani ibadah salat tarawih di Masjid Raya Al-Jabbar. Mereka berjalan ke depan air mancur, kompak dengan baju berwarna hijau.
Dipandu oleh beberapa orang yang lebih dewasa, mereka berfoto bersama di depan air mancur. Momen tersebut diabadikan oleh seorang tuka foto keliling yang sedari tadi sudah berkeliling di sekitar area masjid.
Baca juga: Tingkatkan Kepedulian Saat Ramadan, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Banjir di Demak
Tim liputan mudik Tribunnews pun mencoba untuk menghampiri rombongan tersebut. Salah seorang pengajar pun menyambut kami dengan senyum yang lebar.
"Ini [anak] kelas 3, 4, 5, 6 SD. Ada 54 orang yang ikut," kata Reza, nama si pengajar tersebut, kepada kami.
Ternyata, mereka adalah murid-murid yang berasal dari sebuah madrasah di Kiaracondong, Bandung. Kedatangan mereka dalam rangka kegiatan "Gebyar Ramadan" yang diselenggarakan pihak madrasah.
Reza mengatakan, ini adalah agenda rutin pada bulan Ramadan. Gebyar Ramadan tersebut diselenggarakan selama empat hari, di mana mengunjungi Masjid Raya Al-Jabbar menjadi kegiatan di hari pertama.
Ini merupakan tahun kedua kegiatan Gebyar Ramadan diadakan di Masjid Raya Al-Jabbar. Reza bilang, kunjungan ini merupakan permintaan langsung para siswa setelah tahun lalu mereka juga diajak mengunjungi Masjid Al Jabbar.
Setelah kunjungan pada tahun lalu, mereka disebut ketagihan dan ingin kembali mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar di Gebyar Ramadan pada tahun ini.
"Karena kan sudah dua tahun [mengunjungi Masjid Al Jabbar]. Tahun kemarin pertama. Karena kemarin pada ke sini, mereka pada nagih. 'Sekarang, kenapa enggak ada?'. Ya sudah, diadakan," ujar Reza.
Baca juga: Pekan Ketiga Ramadan, Ridho Ilahi Hunting Baju Lebaran di IFW 2024
Tiba di Masjid Raya Al Jabbar sekitar pukul 17.00 WIB, ia mengatakan para siswa ini langsung diajak bermain di sekitar area masjid.
Kala itu, hujan belum basah mengguyur Masjid Raya Al Jabbar dan sekitarnya. Para anak masih bisa diajak melakukan kegiatan Gebyar Ramadan di area terbuka.
Tak lama setelah itu, waktu berbuka tiba, mereka pun melakukan buka bersama di dalam masjid. Kegiatan buka bersama di masjid dilanjutkan dengan salat maghrib, isya, hingga tarawih secara berjamaah.
Reza memandang bahwa Masjid Raya Al Jabbar memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Menurut dia, masjid ini menawarkan pengalaman yang berbeda dari masjid yang lain.
"Iya karena memang dengan Masjid Al Jabbar, orang jadi mau salat dan pengin bukber (buka bersama) di sini. Pengalamannya beda dari masjid yang lain," kata Reza.
Namun, ia memberi catatan kepada pengelola Masjid Raya Al Jabbar.
Sebagai seorang mahasiswa semester akhir yang universitasnya tidak jauh dari lokasi masjid, ia mengaku sering bolak balik dan menyadari satu hal yang perlu ditingkatkan pengelola, yakni soal kebersihan.
"Paling lebih ke kebersihan kalau ke Masjid Raya Al Jabbar. Kebetulan saya di UIN kuliahnya, jadi sering bolak balik ke sini. Al Jabbar kurang dijaga kebersihannya. [Semoga] ditingkatkan," tutur Reza di ujung percakapan.