Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Kemenag Kirim Dai ke Kawasan 3T Selama Ramadan, Berdakwah Hingga ke Karimun Jawa

Kementerian Agama menyebar 500 pendakwah atau dai ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk berdakwah selama bulan suci Ramadan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kemenag Kirim Dai ke Kawasan 3T Selama Ramadan, Berdakwah Hingga ke Karimun Jawa
istimewa/Kementerian Agama
Kementerian Agama menyebar 500 pendakwah atau dai ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) selama bulan suci Ramadan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama menyebar 500 pendakwah atau dai ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk berdakwah selama bulan suci Ramadan.

Salah satu dari 500 dai yang dikirim oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama ke Desa Kemojan, Pulau Karimunjawa, Ustad Fiki Fatwa Khulaifi.

Baca juga: Aktivis Dakwah di Solo Melarikan Diri ke Kalimantan Setelah Peras Anggota Ratusan Juta, Ini Modusnya

Fiki mengatakan, salah satu persoalan yang dihadapi oleh umat Islam di Karimunjawa, terutama yang berprofesi sebagai nelayan, adalah soal pelaksanaan shalat.

Mereka pergi ke laut dari pagi sampai sore atau sore hingga dini hari dan biasanya masih berada di tengah laut ketika waktu shalat fardlu sudah tiba.

Sebagian dari mereka, lanjutnya, yang meninggalkan shalat karena mereka masih melaut.

Mereka kemudian menggganti (qadha') shalatnya ketika sudah sampai di daratan. Namun sebagian yang lain, yang tidak sadar dengan kewajiban shalat, tidak melakuka qadha’ shalat.

BERITA TERKAIT

Banyak di antara mereka yang awam dengan persoalan agama dan hanya ikut-ikutan saja dalam beragama. Mereka menganggap bahwa shalat itu persoalan yang bisa diatur pengerjaannya.

“Melihat fenomena itu sungguh menggugah hati nuraniku yang terdalam. Bagaimana tidak, shalat yang merupakan pondasi agama ini masih belum secara istikamah ditegakkan,” ujar Fiki melalui keterangan tertulis, Rabu (3/4/2024) lalu.

Ustad Fiki mengaku memahami kondisi umat Islam di Karimunjawa. Di satu sisi mereka harus mencari nafkah dengan menangkap ikan di tengah laut.

Di sisi lain ada kewajiban shalat fardlu yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Atas persoalan itu, ia berharap, para dai dan ulama setempat bisa menyampaikan materi dakwah yang bersifat duniawi dan juga ukhrawi.

“Kami melihat memang wilayah ini perlu ada suatu model dakwah yang bisa menyentuh masyarakatnya untuk bisa seimbang dalam dunia serta akhiratnya. Peran ulama serta dai dalam menyeru kepada masyarakat sangat besar,” katanya.

Menurut Fiki, para dai 3T Kemenag mendapatkan informasi terkait kondisi umat Islam lokal dari KUA setempat.

Para dai kemudian melakukan pemetaan wilayah dakwah dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti camat, kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda, dan lainnya, dan membuat rencana kegiatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas