Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar dalam Tulisan Arab dan Latin, Dilengkapi Amalan Malam Lailatul Qadar

Inilah bacaan doa malam Lailatul Qadar dan sejumlah amalan pada malam Lailatul Qadar.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar dalam Tulisan Arab dan Latin, Dilengkapi Amalan Malam Lailatul Qadar
freepik/jcomp
Ilustrasi berdoa. Inilah bacaan doa malam Lailatul Qadar dan sejumlah amalan pada malam Lailatul Qadar. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan doa malam Lailatul Qadar dan amalan Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam penuh kemuliaan tersebut, Allah SWT menjanjikan keberkahan dan kesejahteraan untuk hamba-Nya.

Malam Lailatul Qadar memberikan berkah yang begitu besar kepada siapa saja umat muslim yang mendapatkannya.

Malam Lailatul Qadar diriwayatkan akan terjadi di salah satu malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Sehingga, umat Islam dianjurkan menggencarkan berbagai amalan untuk menyambutnya.

Anjuran menggencarkan amalan ini bersandar pada salah satu keutamaan malam Lailatul Qadar yang dijelaskan di Alquran surah Al Qadr ayat 3:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Berita Rekomendasi

Artinya: “Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.”

Doa Malam Lailatul Qadar

Dikutip dari padang.kemenag.go.id, salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan ketika malam Lailatul Qadar adalah memperbanyak bacaan doa khusus Lailatul Qadar, yaitu doa memohon ampunan kepada Allah SWT.

Baca juga: 6 Keutamaan Sholat Tasbih pada Malam Lailatul Qadar dan Tata Caranya

Diriwayatkan dalam Kitab At-Tirmidzi, Kitab An-Nasa’i, dan Kitab Ibnu Majah, dari Sayyidah Aisyah RA ia berkata, “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui datangnya Lailatul Qadar, apa yang harus kuucapkan?” Beliau menjawab,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan suka mengampuni. Karena itu, ampunilah aku.”

Amalan Malam Lailatul Qadar

Terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan untuk menyambut malam Lailatul Qadar seperti berikut:

1. Melakukan Iktikaf

Rasululllah SAW senantiasa melakukan iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadan, bahkan menambah jumlah harinya menjadi 20 hari terakhir ketika beliau telah mendekati akhir hayatnya.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Abu Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan.

Hal tersebut juga dijelaskan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata,

“Rasulullah SAW selalu iktikaf setiap bulan Ramadan selama 10 hari. Namun pada tahun dimana beliau wafat, beliau iktikaf selama 20 hari.” (HR Al-Bukhari).

2. Menggencarkan Ibadah

Mengutip buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, umat Islam dianjurkan untuk menggencarkan ibadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Ini meneladani Rasulullah SAW yang menggiatkan ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang dikeluarkan Bukhari dan Muslim.

Diriwayatkan dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW apabila memasuki 10 hari terakhir, beliau menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat sarungnya.

Baca juga: Tata Cara dan Bacaan Sholat Tasbih Malam Lailatul Qadar 4 Rakaat

3. Menggencarkan Qiyamul Lail

Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah RA, umat Islam dapat meneladani Rasulullah SAW yang menghidupkan malam ketika memasuki 10 hari terakhir dengan giat melakukan qiyamul lail atau salat malam.

Menukil buku Mukjizat Lailatul Qadar karya Arif M. Riswanto, Tarawih adalah salah satu ibadah sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan.

Salat Tarawih dikerjakan di malam hari.

Oleh karena itu, malam Ramadan umat Islam akan dihidupkan oleh salat Tarawih.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh iman dan muhasabah, dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)

4. Memperbanyak Sedekah

Alexander Zulkarnaen dalam buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT menjelaskan bahwa Ramadan adalah Syahrul Muwasah atau bulan berbagi dan Syahrul Ijtimayyah atau bulan kepedulian sosial.

Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Ramadan 2024

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas