Pengusaha Hotel Pilih Gunakan Genset
Pengusaha perhotelan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana menggunakan genset jika pemerintah benar-benar menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada 1 Juli, mendatang.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Daripada harus menambah biaya listrik hingga 12 persen dari biasa, lebih kami mengggunakan genset," kata General Manajer Hotel Grand Surya Kotabaru, Tri Handoyo.
Menurut dia, Hotel Grand Surya membayar biaya penggunaan listrik rata-rata sekitar Rp 25 juta per bulan. Jika kenaikan TDL itu diberlakukan, maka manajemen harus menambah dana minimal Rp 3 juta khusus kenaikan TDL. "Belum lagi dengan kenaikan barang-barang yang lainnya, seperti, barang sembako, peralatan mandi, yang bakal ikut naik antara 17-19 persen," katanya.
Berbeda dengan Handoyo. Direktur CV Anugerah perusahaan konveksi, Syahruddin Noor justru mendukung rencana kenaikan TDL. "Kami mendukung rencana tersebut, karena uang dari kenaikan itu pun akhirnya kembali ke rakyat. Jadi tidak ada masalah," katanya.
Syahrudin yang memiliki enam karyawan tersebut akan melakukan efisiensi di bidang lain, untuk menutupi biaya kenaikan TDL yang rata-rata dia bayar sekitar Rp 700 - Rp 800 ribu per bulan. "Jika itu memang kebijakan yang harus dijalankan, tetap saja alankan, mungkin kami ada cara lain agar tetap bisa beroperasi dan kenaikan TDL itu tidak mengganggu produktivitas usahan" katanya.
Manajer PT Perusahaan Listrik Negara Cabang Kotabaru, H. Burhan, mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima lampiran kenaikan TDL.
Badan Pusat Statistik Kotabaru, Kalimantan Selatan, memperkirakan dampak dari kenaikan tarif dasar listrik akan mempengaruhi kenaikan inflasi di daerah itu sekitar 4-5 persen.
"Kenaikan tersebut akan dirasakan oleh kalangan industri manufaktur dan industri rumah tangga yang operasionalnya menggunakan listrik," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kotabaru, Faizin.
Berbeda dengan dampak dari kenaikan BBM, hampir semua sektor cukup merasakan dampaknya, namun untuk kenaikan TDL hanya kelompok tertentu saja yang terimbas. "Jika BBM naik, maka semua sendi-sendi ekonomi di Kotabaru merasakan dampak dari kebijakan tersebut, baik sektor formal maupun nonformal," katanya.