Aisyiyah Aceh Bangkit Pasca Tsunami
Laporan yang paling menarik adalah laporan pengurus wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (PW NAD)
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Agenda sidang pleno pertama Muktamar Aisyiyah Muhammadiyah ke-46, digelar di Gedung Wana Bakti Yasa, Jl Kenari Yogyakarta, Minggu (4/7/2010). Sidang untuk kaum perempuan Muhammadiyah perdana ini mengagendakan pembacaan laporan pertanggung jawaban dari 33 provinsi. Laporan yang paling menarik adalah laporan pengurus wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (PW NAD).
Dalam laporannya, PW NAD menceritakan bencana tsunami pada 2004 yang meluluhlantakan sebagian besar provinsi Aceh. dengan lebih 100.000 orang meninggal dan hilang. Musibah ini juga berimbas pada Aisyiyah karena sebagian besar bangunan badan usaha amal ‘Aisyiyah tersapu oleh tsunami.
Ternyata, kejadian enam tahun silam tersebut membuahkan hikmah yang besar bagi PW NAD. PWA NAD kembali bangkit tertatih namun pasti. Sebelum tsunami, telah berdiri 6 Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), namun kini menjadi 9 PDA, 30 cabang dan 163 ranting.
Disamping itu, PW NAD berhasil membangun koperasi Radhatullah Aisyiyah yang beromset Satu Milyar yang pada awalnya hanya bermodal Satu Juta. Koperasi tersebut berada di ranting Sukaramai.
Sementara itu, PW Sumatera Barat sebagian besar bangunannya juga hancur terkena gempa bumi tahun 2009, namun hal tersebut tidak menyurutkan untuk berorganisasi dan terus berjuang untuk bangkit. Torehan emas dari Sumatera Barat masuk lima besar dalam penghargaan guru berprestasi yang diadakan oleh Aisyiyah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.