Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

25 Mantan PSK Jadi Relawan Juru Masak

Sebanyak 25 mantan PSK yang tinggal di Solo, menjadi relawan juru masak di lokasi pengungsian letusan Gunung Merapi di Klaten.

Editor: Juang Naibaho
zoom-in 25 Mantan PSK Jadi Relawan Juru Masak
IST
Ilustrasi 
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sebanyak 25 mantan pekerja seks komersial (PSK) yang tinggal di sekitar Kampung Kenteng, Silir, Solo, Jawa tengah, menjadi relawan juru masak di lokasi pengungsian letusan Gunung Merapi di gedung Pemerintah Kabupaten Klaten.

Koordinator Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yayasan Ar-Ridho, Iswanti, di Solo, mengatakan mantan PSK tersebut sebelumnya dibekali keterampilan memasak oleh PKBM Ar-Ridho sehingga mereka tidak canggung lagi untuk memasak di dapur umum.

Dia mengatakan, pihaknya bersama 25 mantan PSK lainnya ingin membantu korban bencana letusan Gunung Merapi yang terjadi sejak beberapa pekan lalu dan masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya.

Dia juga mengatakan, keinginan untuk menjadi relawan merupakan kemauan dari para PSK.

Selain mengirimkan relawan, dia mengatakan, yayasan Ar-Ridho juga memberikan beberapa perlengkapan kebutuhan wanita, minyak telon untuk anak-anak, susu formula, 900 pasang sandal jepit, serta pakaian bekas dari dari beberapa warga di Kampung Kenteng, Silir, Solo.

SNT (nama inisial), seorang mantan PSK yang tinggal di RT 4 RW 7 Kampung Kenteng, Silir, Solo, mengatakan pihaknya ingin membantu relawan juru masak lain di pengungsian dan meringankan beban para pengungsi.

Dia juga mengatakan, pihaknya ingin menunjukkan bahwa pelatihan yang sejak beberapa waktu lalu diajarkan dari yayasan bisa diterapkan sekaligus sebagai wujud kepedulian sesama.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Kota Solo, Wandowo, mengatakan pihaknya mengapresiasikan keinginan para mantan PSK untuk menjadi relawan di pemkab Klaten yang mulai diberangkatkan hari ini (Kamis).

Berita Rekomendasi

"Ini wujud keseriusan mereka untuk menjadi warga yang lebih bak dari sebelumnya dan perlu di dukung oleh pemerintah setempat," katanya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas