Sepanjang 1,5 Km Jalan Sidorejo-Glagaharjo Hilang
Sepanjang 1,5 kilometer jalan yang menghubungkan Dusun Sidorejo hingga Desa Glagaharjo, Cangkringan, hilang akibat tertimbun lahar.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Sepanjang 1,5 kilometer jalan yang menghubungkan Dusun Sidorejo hingga Desa Glagaharjo, Cangkringan, hilang akibat tertimbun lahar. Padahal jalan tersebut baru saja selesai diaspal 10 hari sebelum erupsi Merapi, sebagai lalu lintas jalur evakuasi menuju ke barak pengungsian.
"Kondisinya sudah tertimbun lahar setebal 100 meter sehingga sudah tidak membentuk jalan lagi," ujar Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman (DPUP) Sleman, Joko Sardjono, kepada Tribun Jogja, Jumat (19/11/2010) di kantornya di kompleks Pemkab Sleman, Beran.
Hal itu diketahui saat Tim dari DPUP Sleman melakukan inventarisasi infrastruktur yang rusak. Joko mengatakan belum semua infrastruktur di inventarisasi, sebab kondisinya masih tidak memungkinkan. Tanah yang tertutup lapisan lahar masih panas, itu membuat proses pendataan terhadap sejumlah infrastruktur yang rusak tersendat.
"Kami baru lakukan mulai dari perempatan Pagerjurang, sampai Balai Desa Kepuharjo, belum sampai ke atas, karena medannya sulit ditempuh," jelasnya.
Hasil pendataan yang dilakukan sejumlah infrastruktur jalan rusak parah. Antara lain di Dusun Kinahrejo, Dusun Kaliadem, Dusun Kalitengah, Dusun Glagaharjo di Desa Kepuharjo dan Desa Umbulharjo Cangkringan. Kondisi jalan milik Kabupaten Sleman itu sudah hilang dan tidak membentuk jalan lagi bahkan aspalnya sudah rusak dan tertutup lahar. Sementara untuk yang berada di Desa Glagaharjo dan Desa Wukirsari.
"Kalau ditaksir kerugiannya bisa miliaran rupiah, namun kami belum bisa memberi tahu persisnya berapa. Karena belum semua terinventarisir," ucapnya.
Hingga kini, lanjut Joko, DPUP Sleman belum akan melakukan pemulihan sampai kondisi merapi berstatus normal dan kondisi tanggap darurat di turunkan. "Kami juga masih memikirkan cara pemulihan yang harus dilakukan," jelasnya.
Sebab menurutnya, kondisi permukiman di Desa Umbulharjo, Kepuharjo dan Glagaharjo sudah tidak layak dijadikan permukiman. Sehingga untuk sementara waktu warga yang berada di wilayah tersebut akan tinggal di shelter selama 3 bulan sampai rumah yang baru terbangun. Sebab butuh waktu 5 tahun lamanya untuk bisa membangun desa-desa yang terkena bencana itu untuk hidup lagi,
"Rencananya memang akan direlokasi, kemungkinan tempatnya masih di wilayah Cangkringan hanya saja radiusnya 20 Km dari puncak Merapi," terangnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.