Gayus? Umpankan Saja ke Wedhus Gembel!
Polemik soal Gayus si mafia pajak rupanya tak luput dari perhatian para pengungsi Merapi yang tengah didera kesusahan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - ADA banyak hal yang bisa dilakukan oleh para pengungsi Merapi guna sejenak mengusir gelisah di tengah kesulitan yang mendera. Satu hal yang sepertinya mudah dilakukan adalah berbincang mengenai banyak hal, tak terkecuali soal Gayus, si mafia pajak nan lihai berkelit dari hukum itu.
Apa pendapat para pengungsi soal Gayus? Beragam, namun yang pasti semua bersuara geram. Simak saja obrolan mereka soal apa tindakan yang tepat buat Gayus. Ide gila terlontar dari mulut mereka.
"Gayus? Sebaiknya diumpankan saja ke wedhus gembel Merapi," ujar seorang pengungsi dari sebuah desa di Lereng Merapi, Sabtu (20/11/2010), pukul 12:19 WIB.
Tawa renyah pun menyeruak usai ide itu terlontar. Gayus, rupanya bisa membuat para pengungsi tertawa meski harus mengorbankan dirinya "ditumbalkan" buat Merapi.
Selain obrolan ringan, kabar baik dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), juga membawa secercah harapan baru buat para pengungsi untuk melanjutkan kehidupan mereka yang normal. Melalui Kepala BPPTK, dr Soerono, diumumkan wilayah awas Merapi kembali diturunkankan radiusnya.
Per 19 November, status wilayah bahaya Merapi menjadi 15 Kilometer untuk wilayah Sleman, 10 Kilometer untuk wilayah Magelang dan Klaten, serta 5 kilometer untuk wilayah Boyolali.
Menurunnya intensitas erupsi Merapi itu juga ditandai dengan telah dipulangkan sebagian pengungsi ke rumah masing-masing yang masuk dalam jarak aman awas Merapi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.