Rosa dan Ujang Masih Sembunyikan Emas dan Uang Kompol Mindo
Misteri kasus pembunuhan Ny Putri Mega Umboh (25), istri Kompol Mindo mulai tersibak.
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Misteri di balik kasus pembunuhan Ny Putri Mega Umboh (25), istri Kepala Subdit II Kriminalitas Khusus, Direktorat Reskrim Polda Kepri, Kompol Mindo Tampubolon, mulai tersibak.
Kuat dugaan, Ujang dan Rosa tega membunuh majikannya dengan sadis karena ulahnya mencuri uang dan barang berharga milik keluarga Kompol Mindo Tampubolon diketahui.
Hingga Senin (27/6/2011) kemarin uang bernilai puluhan juta dan emas tersebut belum diketahui rimbanya. Polisi juga masih melakukan penyidikan terhadap Ros, si pembantu rumah tangga dan Ujang, pacarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ny Putri Mega yang dinyatakan hilang bersama anak dan pembantunya sejak Jumat (24/6) lalu, ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusukan dan luka gorokan di leher, di sebuah jurang kawasan Punggur, Batam, Minggu (26/6/2011).
Penemuan jasad korban itu merupakan pengembangan dari penangkapan Ros dan Ujang di Hotel Bali, Batam pada Sabtu malam. Berdasarkan bukti- bukti yang dimiliki polisi, kedua orang asal Jawa Barat itu langsung ditahan guna penyidikan lebih lanjut.
Informasi yang diperoleh Tribun di lapangan, Ros secara aktif ikut terlibat dalam pembunuhan bersama kekasihnya. Bahkan pada saat Ujang beraksi menikam Ny Putri di kamar mandi, Ros bertugas mengemas-ngemas barang berharga dan uang milik korban di ruangan lain.
Sumber Tribun menuturkan, sebelum terjadi pembunuhan, Ny Putri dan Ros sempat terlibat percekcokan mulut. Hanya saja mengenai peletup masalah percekcokan tersebut belum diketahui secara lengkap, apakah karena dituduh mencuri ataukah karena perbuatan keduanya mengambil harta berharga dipergoki oleh korban.
Sumber di kepolisian menyatakan sampai kemarin Ros dan Ujang masih berbelit-belit dalam memberikan keterangan sehingga masih perlu pendalaman. "Kita kembali membawa pelaku Rosa ke rumah korban dan ke Hotel Bali untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sampai saat ini keterangan tersangka masih banyak bohongnya. Bahkan sejumlah uang dan perhiasan korban yang diduga diambilnya belum ditemukan. Belum mau dia menunjukkan di mana disembunyikan harta benda itu," ujar salah seorang petugas.