Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerugian Erupsi Soputan Capai Rp 30 Miliar

Di wilayah Koyawas, Minahasa, kini terancam gagal panen karena abu Soputan menutupi seluruh perkebunan cabai dan tomat.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kerugian Erupsi Soputan Capai Rp 30 Miliar
TRIBUNMANADO/LUCKY KAWENGIAN
Seorang petani di Desa Toure Kecamatan Tompaso Menyiram Tanaman Tomat untuk membersihkan dari debu vulkanik. 

TRIBUNNEWS.COM, RATAHAN ‑ Getaran dan hujan debu yang disebabkan letusan Gunung Soputan, Minggu pagi lalu, sangat dahsyat. Hujan debu mengakibatkan aliran listrik putus sehingga Kabupaten Minahasa Tenggara gelap gulita, ratusan hektare  tanaman rusak, Hutan Lindung Soputan dan Hutan Lindung Kawatak rusak parah.

Di wilayah Koyawas, Minahasa,  kini terancam gagal panen karena abu  Soputan menutupi seluruh perkebunan cabai dan tomat.  "Tak ada yang tersisa, semuanya rusak" ujar Marten Mantik, seorang petani tomat.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Mitra, BA Tinungki  mengatakan sebagian areal pangan di Belang, Posumaen,  sampai Ratatotok tak mengalami dampak abu vulkanik Soputan. Sedangkan untuk areal holtikultura seperti rica, tomat, dan lainnya maka area tombatu dan toulaan merupakan areal terparah. "Kalau sudah panen tak masalah, tapi sawah baru inilah yang bermasalah seperti tomat atau rica yang masih muda‑muda ini kemarin terkena abu vulkanik memang langsung mati," ujarnya.

Sedangkan untuk salak Pangu, Tinungki memastikan hampir semua areal mengalami kerusakan karena hembusan angin yang mengarah ke Pangu Raya. "Salak Pangu banyak sekali rusak karena hembusan angin, berapa ribu hektare belum bisa dipastikan termasuk total kerugian karena  hampir semua salak rusak, dan  total kerugian masih dihitung, "kata Tinungki.

Johny Lasender (54), petani salak Pangu mengaku bingung "Ribuan hektare salak Pangu kami  hangus terkena abu vulkanik, kalau dihitung kasar ada sekitar 2000 petani di sini yang mengalami total kerugian berkisar lebih dari Rp 30 miliar," ujarnya.

Pasangan Marthen dan Yeni, petani salak lain mengaku kehilangan sekitar 3000 pohon salak. "Areal 1 hektare kami sekitar 2500 ‑ 3000 pohon, semuanya rusak, belum lagi areal lainnya, mungkin kami rugi sekitar Rp 50 juta," ungkap Marthen.

Pemkab Minahasa Tenggara berharap ada bantuan dari pemerintah pusat. "Kami tengah mengusahakan bantuan dari pemerintah pusat karena seperti diketahui jika areal pertanian terkena fuso maka akan mendapatkan penggantian," ujar Kadistarnak Mitra BA Tinungki.

Berita Rekomendasi

Ia  mengapresiasi  Gubernur Sulut SH Sarundajang  yang  akan memberikan bantuan kepada para petani yang gagal panen. "Termasuk bantuan dari Pemprov Sulut karena memang kami perkirakan banyak sekali petani di Mitra yang akan merugi akibat gagal panen terkena semburan abu Soputan,"ujarnya.

Keresahan juga dialami petani  di Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Modoinding, Minahasa Selatan (Minsel) . Abu vulkanis masih menerpa lahan pertanian di dua daerah yang terkenal dengan hasil holtikulturanya. "Kami masih menunggu satu‑dua hari ini bagaimana dampak abu tersebut pada tanaman kami," ujar Ismail, warga Desa Purworejo, Modayag.

Dikatakan, jika tidak ada hujan, maka ia berencana menyemprot tanamanya dengan air agar abu vulkanis tidak menempel. Berdasarkan informasi yang diterimanya, abu hasil pertanian pada jangka panjang bisa menyuburkan tanah. "Tapi untuk tanamanya saat ini, itu yang kami belum mengetahuinya secara pasti," kata Ismail.

Aling Wartabone, rekan Ismail mengatakan  abu  sedikit berkurang setelah tersapu hujan pada Minggu malam. "Kalau kemarin, berkendaraan motor harus memakai kacamata. Pasalnya, abu banyak dan bisa‑bisa masuk ke mata," kata dia.

Dikatakan, petani di Modayag kini khawatir hama wereng dan penyakit daun keriting.  Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Boltim Dr Ir Sonny Waroka mengatakan masalah tersebut sudah dikomunikasikan dengan Pemprov Sulut. 

"Kami sudah meminta bantuan kepada Pemprov terkait masalah daun keriting pada cabai sejak pekan lalu," kata Sonny.

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas