Letusan Soputan Buat Desa Kalatin Hancur Total
Letusan Gunung Soputan, Minggu lalu sangat dahsyat. Hujan debu mengakibatkan desa terdekat, yakni Desa Kalatin benar-benar lumpuh
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Letusan Soputan Buat Desa Kalatin Hancur Total](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20110705_Korban_Abu_Vulkanik_Ambil_Air_bersih_.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MINAHASA TENGGARA - Letusan Gunung Soputan, Minggu lalu sangat dahsyat. Hujan debu mengakibatkan desa terdekat, yakni Desa Kalatin, Kelurahan Lowu, Kecamatan Ratahan, Kabupaten Mitra, benar-benar lumpuh. Semburan abu vulkanik Soputan mengakibatkan desa ini seperti desa mati.
Pantauan Tribun Manado, Selasa (5/7/2011), kondisi Kalatin sangat memprihatinkan sejak 4 kilometer sebelum mendapati pemukiman warga. Abu tebal mengakibatkan kendaraan yang melintas rawan terperosok.
Luas jalan masuk juga hanya cukup untuk satu mobil saja, sehingga jika kebetulan ada mobil yang berlawanan arah maka satu diantaranya harus mundur mencari tempat yang lebih luas agar mobil yang berlawanan arah bisa mendapatkan jalan.
Tanaman hijau di sepanjang jalan masuk ke Kalatin sudah berwarna hitam karena semburan abu vulkanik Soputan. Pemukiman pertama yang dijumpai juga seperti sudah dtinggalkan warga karena tak ada warga yang dilihat dan jarak satu rumah dan lainnya cukup berjauhan.
Kalatin saat ini masih berstatus hutan lindung, tak heran untuk mencapai ke pemukiman warga memang melalui jalur penuh tanaman tinggi layaknya hutan. Warga mengeluhkan hangusnya berbagai tanaman seperti jagung, rica, tomat, salak, cengkeh, coklat dan berbagai tanaman lainnya.
"Semua tanaman kami hangus, tak ada yang tersisa, sepertinya hanya beberapa batang bawang yang tersisa," jelas Denny Soriton warga Kalatin.
Denny mengeluhkan aliran air bersih rusak akibat tertimpa pohon besar.Pasokan air bersih dari mata air tersebut menjadi kecil sehingga masyarakat harus bersabar dan menampung air‑air tersebut agar bisa digunakan.
"Mata air kami hancur terkena abu vulkanik dan reruntuhan pohon," ujar Denny.
Kini masyarakat harus berhati‑hati untuk sampai ke mata air karena jalur yang hanyut terkena reruntuhan pohon.
"Air bersih masih ada tapi memang jadi lebih kecil dan kami harus berhati‑hati untuk sampai ke mata air," tandasnya.
Ditambahkannya, semua tanaman di Kalatin rata dengan tanah karena tertimbun abu vulkanik. Tanaman itu seperti rica, tomat, jagung, ubi, pisang, padi, kelapa, cengkeh, salak, kopi, coklat dan semua tanaman yang ada.
"Tersisa batang bawang hanya sebagian masih berdiri, semuanya nampak sama warna tertimbun abu vulkanik," tambahnya.
Kemarin Bupati Minahasa Tenggara Telly Tjanggulung STh menerima bantuan dari Kapolda Sulut yang disampaikan oleh Kapolres Minsel FX Surya Kumara, didampingi Kapolsek Ratahan Komisaris Polisi Lelly Lahengking.
Bantuan ini berupa air mineral, mie instan dan kue kaleng yang diserahkan kepada masyarakat di pemukiman Kalatin. "Bantuan berupa air mineral 500, mie instan 100 dan kue 75 kaleng," ujar Kapolsek Urban Lelly Lahengking.
Sampai hari kedua pascaletusan Gunung Soputan, warga yang tinggal di Desa Noongan Kecamatan Langowan Kabupaten Minahasa juga belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kondisi ini makin diperparah dengan matinya listrik dan belum jalannya saluran air milik PDAM.
Sonny Massie warga Desa Noongan tepatnya di Kampung Belanda, kepada Tribun Manado menuturkan aktivitas di desanya belum 100 persen jalan. "Desa kami seperti daerah mati. Tidak ada angkot untuk melayani warga dan ada juga sebagian warga yang memilih meninggalkan rumah untuk tinggal di rumah kerabat-kerabtanya yang tidak terkeca bencana gunung," ucapnya.
Ia menyesalkan sikap Pemkab Minahasa yang belum juga menyalurkan bantuan kepada warga desa di sana. Sejauh ini bantuan yang diterima warga datang dari Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) Telly Tjanggulung.
Pemkab Mitra menyalurkan bantuan kepada warga berupa masker dan air mineral. "Kami juga tidak dapat beraktivitas seperti biasa lantaran tidak ada listrik dan air. Banyak rumah-rumah yang masih tertutup abu. kami hanya mengharapkan supaya pemerintah kabupaten supaya bisa melihat kondisi ini dan secepatnya menyalurkan bantuan," kata Sonny.
Hal sama diutarakan perangkat desa setempat, Recky Wongkar. Menurutnya pemerintah dinilai lamban menangani situasi pascabencana.
"Jangan cuma soal poyik yang diurus, terus kepentingan masyarakat diabaikan," katanya.
Desa Noongan merupakan desa terparah yang terkena dampak letusan Gunung Soputan. Noongan berbatasan dengan Desa Pangu Kabupaten Mitra.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.