Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersangka Pembunuh Putri Tak Sadar Diinjak-injak Polisi

Tak pernah terbayang dalam benak Adodo alias Dodo akan dilibatkan terlalu jauh dalam perkara pembunuhan Putri Mega Umboh (25), Minggu

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Tersangka Pembunuh Putri Tak Sadar Diinjak-injak Polisi
Tribunnewsbatam.com
USAI SALAT - Bekas tahanan pembunuh Putri Mega Umboh, Nurdin Harahap dan Suprianto usai menunaikan salat di sebuah masjid tak jauh dari kediaman mereka di Batam, Kepri. 

Laporan Wartawan Tribun Batam

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tak pernah terbayang dalam benak Adodo alias Dodo akan dilibatkan terlalu jauh dalam perkara pembunuhan Putri Mega Umboh (25), Minggu (26/6/2011) lalu.

Upaya dia dan sesama sekuriti di Perumahan Anggrek Mas 3, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) untuk membantu kerja polisi mengungkap kasus itu justru membuat mereka harus terseret ke dalam kasus yang pelik ini.

Dodo mengaku tubuhnya seketika lemas ketika dituding Ujang dan Rosma telah merekomendasikan anak buahnya untuk menghabisi istri AKBP Mindo Tampubolon itu.

Dia dianggap punya peran penting dalam kasus tersebut karena posisinya sebagai chief sekuriti di Anggrek Mas 3.

"Bingung, tak bisa berpikir apa-apa ketika penyidik mulai maksa kita ngaku ikut membunuh korban. Kalau dijawab tidak, pasti kena pukul," ujar Dodo.

Semakin banyak tekanan fisik yang diterimanya dari penyidik yang jumlahnya mencapai lebih dari 20 orang, malah semakin membuat dia tak mampu berbuat apa-apa. Pikirannya jadi kosong, dan semakin tidak berani untuk menjawab.

Berita Rekomendasi

Meski seakan trauma dan tidak berani menceritakan bentuk penyiksaan yang diterima, namun bapak dua anak ini tak dapat menyebunyikan bekas luka di tubuhnya. Kedua lubang telinganya bahkan masih tertutup karena bengkak yang mendera.

Hanya kepada Lena, istrinya, dia bisa berkeluh kesah soal penderitaan yang dia alami saat mengalami penyiksaan. Lena pernah menceritakan bahwa suaminya pernah mati suri, bahkan di saat antara sadar dan tidak sadar, Dodo diinjak-injak oleh penyidik.

"Saya hanya bisa sedih. Dalam hati ingin berteriak bahwa saya tidak tahu apa-apa soal kejadian itu, saya sama sekali tidak terlibat, tapi mulut ini tidak berani untuk terbuka," ujar Dodo.

Setelah diperiksa di bawah tekanan fisik kemudian digiring kembali ke dalam sel, Dodo mengaku hanya bisa berdoa pada Tuhan supaya penyidik diberi petunjuk bahwa dia dan mungkin teman-temannya yang lain tidak tahu menahu tentang apa yang dilakukan oleh Ujang dan Rosma.

"Yang ada dalam otak saya hanya keluarga. Mereka tidak tahu apa-apa tapi mereka juga harus menanggung derita ini. Saya selalu berdoa supaya Tuhan jaga mereka di rumah," kisah Dodo.

Tuhan akhirnya menjawab doa-doa Dodo. Ujang menarik semua keterangannya dalam BAP dan mengaku bahwa semua sekuriti Anggrek Mas 3 tidak terlibat dalam perbuatan keji yang dilakukannya bersama Rosma, kekasihnya.

Dodo mengaku tidak ingin mengungkit-ungkit apa yang pernah terjadi saat dia berada dalam cengkraman penyidik yang membuat tubuhnya hingga saat ini belum dapat difungsikan normal.

Dia hanya ingin bisa berkumpul kembali dengan keluarganya dan menjalani hidup baru.

"Selepas dari sana, saya seperti punya hidup baru. Saya seperti mendapat pelajaran untuk lebih menyayangi keluarga saya," ujar Dodo yang mengaku belum mampu banyak bercerita karena fisiknya yang belum normal.

Dodo adalah satu di antara tujuh sekuriti Anggrek Mas 3 yang ditahan polisi karena diduga terlibat membunuh Putri Mega, seperti yang dikatakan Ujang di hadapan penyidik.

Namun dalam perjalanannya, ternyata penyidik tak menemukan cukup bukti keterlibatan Dodo, Nurdin, Suprianto dan sekuriti lainnya dalam kasus tersebut sehingga penangguhan penahanan mereka dikabulkan penyidik.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, Mabes Polri merilis bahwa suami korban, AKBP Mindo Tampubolon diduga terlibat, dan akhirnya, Senin (1/8/2011) Kasubnit II Ditreskrimsus Polda Kepri itu ditetapkan sebagai tersangka.

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas