Lokon Diprediksi Meletus Lagi
Gunung Lokon terus menggeliat. Supply energy yang ditandai dengan adanya gempa vulkanik dan tremor masih terus terjadi, Minggu (30/10).
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Gunung Lokon terus menggeliat. Supply energy yang ditandai dengan adanya gempa vulkanik dan tremor masih terus terjadi, Minggu (30/10).
Tercatat hingga pukul 15.00 Wita kemarin terjadi satu kali gempa vulkanik dalam (VA), 6 kali gempa vulkanik dangkal (VB) dan tremor terus-menerus dengan amplitudo 0,5 hingga 2 mm.
Terjadi juga 2 kali gempa vulkanik dan 5 kali embusan yang menyebabkan keluarnya asap putih tipis dengan ketinggian 50 hingga 200 meter dari Kawah Tompaluan Gunung Lokon.
Farid Bina, Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon mengatakan, dengan adanya supply energy tersebut, masih memungkinkan terjadinya letusan dalam skala kecil beberapa hari ke depan.
"Letusan besar seperti yang terjadi beberapa hari lalu masih mungkin terjadi, tapi tidak dalam waktu yang singkat. Bisa beberapa Minggu lagi atau berbulan-bulan. Tergantung dari supply energy yang terekam pada sesmograf," jelasnya, kemarin.
Ia mengungkapkan, sejauh ini supply energy yang menyebabkan letusan abu vulkanik dengan ketinggian hingga 2.500 meter berlangsung selama 18 jam. Jadi perlu diwaspadai jika supply energy-nya lebih dari dua hari.
"Tapi masyarakat tak perlu panik, hanya perlu waspada dengan tidak melakukan aktivitas membahayakan seperti pendakian baik untuk lokal maupun mancanegara. Status masih tetap siaga, dengan radius bahaya 2,5 kilometer," katanya.
Terpisah, Dandim 1302 Minahasa Letnan Kolonel Infanteri Theo Kawatu yang sempat berkunjung ke wilayah Patar Kinilow menegaskan pihaknya tetap bersiaga mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa ditimbulkan akibat letusan Gunung Lokon.
"Kami tetap mengantisipasi hal terburuk, jika terjadi letusan besar kami siap, tapi jika tidak berarti syukur Alhamdulillah," katanya, didampingi Danramil Tomohon Kapten Infanteri Ahmad Nurdin.
Sedangkan, Camat Tomohon Utara, Herry Lantang mengaku prihatin dengan sikap sebagian warga yang nekat menerobos zona bahaya 2,5 kilometer dari pusat aktivitas Kawah Tompaluan Gunung Lokon untuk menuntaskan kerjanya di wilayah tambang batu seputar Kelurahan Kinilow, Kinilow I dan Kakaskasen I. Sebab, tindakan tersebut dinilai membahayakan karena letusan Gunung Lokon masih berpotensi mengancam keselamatan warga.
"Sebagai pemerintah kami tetap mengimbau warga untuk menjauhi zona bahaya pada radius 2,5 kilometer, agar bisa menghindari hal-hal tak diinginkan jika eskalasi ancaman Gunung Lokon meningkat tajam," katanya.
Menurutnya, pemerintah telah mengimbau terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, orang sakit dan yang lanjut usia untuk menjauh sementara waktu dari sekitar zona bahaya hingga keadaan dinyatakan aman.
"Jadi jika ada yang memaksa untuk masuk ke zona bahaya, maka itu menjadi tanggung jawab sendiri jika terjadi hal negatif, bukan tanggungjawab pemerintah," ungkapnya.
Ia mengatakan, meski untuk mencari nafkah, warga terutama di seputar wilayah tambang yang berjarak hanya 2 kilometer dapat menghentikan sementara aktivitasnya. "Harus ada kesadaran sendiri dari warga, tak mungkin pemerintah memasang palang untuk menghambat kegiatan mereka," tegas Lantang.(war)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.