Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saya Tak Jual Putri dan Citra ke Mucikari Singapura

Tersangka trafficking yang berhasil diciduk jajaran Polda Banca Aceh, Mi (19), mengaku tak mengajak, apalagi menjual kedua gadis, Putri dan Citra

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Saya Tak Jual Putri dan Citra ke Mucikari Singapura
net
ilustrasi korban trafficking 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tersangka trafficking yang berhasil diciduk jajaran Polda Banca Aceh, Mi (19), mengaku tak mengajak, apalagi menjual kedua gadis, Putri dan Citra, ke mucikari di Singapura.

Mereka berdua, kata Mi, adalah teman tersangka Ay yang katanya mau bekerja sekalian jalan-jalan ke Singapura.

"Saya pikir apa salahnya kalau pergi bersama-sama ke Singapura karena saya juga sudah beberapa kali ke Singapura. Kan sayang kalau mereka sampai tersesat," aku Mi, Sabtu (21/1/2012).

Mi mengatakan, kedua gadis itu memang sempat dibuatkan KTP dan paspor oleh rekan-rekannya yang datang dari Singapura ke Batam.

Secara kebetulan, lanjut Mi, dirinya bertemu di Batam. Mereka menyanggupi membantu mengurusi KTP dan paspor supaya aman selama di Singapura.

"Saya pertama kali ke Singapura juga dibawa oleh seorang teman asal Jawa Barat. Sepulang dari sana, saya mulai berkerja di salon mami di Banda Aceh," ujarnya.  

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Gustav Leo, melalui Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Aceh, Kompol Armaini, menyebutkan, kasus perdagangan manusia (trafficking) seperti fenomenal gunung es.

Kejahatan itu rentan menimpa anak-anak dan perempuan, terutama masyarakat yang memiliki pendidikan rendah, latar belakang keluarga yang bermasalah serta memiliki kepribadian yang polos.

Armaini menjelaskan, pekerjaan itu mudah dilakukan karena tidak memerlukan modal besar.

Malah, pelakunya kerap mendapat keuntungan yang luar biasa sehingga membuat orang tergiur melakukannya.

Mencegah jatuhnya korban lebih banyak, Armaini mengimbau semua pihak agar lebih waspada terhadap orang-orang yang menjanjikan pekerjaan ke luar negeri dengan iming-iming gaji besar.

Begitu juga terhadap keluarga yang mempunyai anak gadis, agar ekstra hati-hati jika anak gadis mereka ditawari peluang kerja untuk menopang ekonomi keluarga.

“Harus ada kecurigaan terhadap orang-orang yang kesannya mau membantu sepenuhnya. Karena di balik bantuan itu tentu ada apa-apanya. Ini yang harus diwaspadai,” kata Armaini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas