Warga Tomohon Dambakan Hujan Usai Letusan Gunung Lokon
Sehari setelah letusan gunung Lokon, masyarakat kota Tomohon disibukkan dengan ancaman abu vulkanik.
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Sehari setelah letusan gunung Lokon, masyarakat kota Tomohon disibukkan dengan ancaman abu vulkanik. Kini, warga Tomohon menggunakan masker saat beraktivitas. Hal ini ditujukan untuk menghindari sesak napas.
Abu vulkanik yang turun di wilayah seperti Kakaskasen, Kakaskasen III, Woloan, Tara-tara, Kayawu dan Wailan, Walian, Tumatangtang, Matani, Sorongsong, dan Kamasi hingga pusat Kota Tomohon, belum sepenuhnya bersih. Abu masih menghiasi atap rumah dan halaman warga, hingga jalan-jalan utama.
"Mudah-mudahan segera turun hujan deras, agar abu vulkanik yang masih terlihat segera sirna dan tak mengancam kesehatan masyarakat," ujar Yari, warga Kolongan, kemarin.
Ia terpaksa mengintensifkan kegiatannya untuk membersihkan rumah, karena ketika angin bertiup, abu dengan seketika yang menempel di atap rumah, langsung turun dan mengotori rumah hingga halaman depan. Tanaman yang tumbuh, juga tak luput dihiasi abu vulkanik.
Bobby Sambeka, warga Kakaskasen I Kecamatan Tomohon Utara mengaku masih merasa cemas pascaterjadi letusan, karena Gunung Lokon masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir aktivitasnya.
"Meski kali ini abu vulkanik tak terlalu banyak di wilayah kami, tapi rasa cemas tetap masih ada, apalagi sebelum letusan pemerintah terkesan lambat memberikan informasi atau peringatan dini kepada masyarakat, sehingga menyebabkan kepanikan karena tiba-tiba gunung sudah meletus," jelasnya. (war)