Laporan Wartawan Tribun Jogja/ Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM SOLO, - Duka mendalam terhadap jatuhnya korban jiwa musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 juga dirasakan warga Solo. Minggu (13/5/2012) pagi, warga menggelar aksi jalanan untuk mendoakan para korban. Dalam aksi di jalan Slamet Riyadi itu, warga juga menaburkan bunga.

Sebuah poster besar putih polos menutupi ruas jalan Slamet Riyadi, tepatnya di depan Museum Radya Pustaka. Di bagian tengah, terdapat tulisan hitam bertuliskan bertuliskan "Solo Berduka Tragedi Sukhoi".

Tak lama setelah digelar, warga yang memadati CFD langsung berkerumun mendekat. Satu diantaranya adalah Dewi Kartika yang terlihat penasaran.

Ia menghentikan sejenak kegiatan olah raga pagi dan semakin mendekat ke poster. Tiba-tiba ada seseorang yang menyerahkan beberapa tangkai bunga. Orang itu meminta agar Dewi ikut berpartisipasi dengan menyebarkan bunga itu ke tengah tulisan sebagai bentuk belasungkawa.

"Saya kalau melihat tayangan televisi (kecelakaan) kadang juga ingin ikut menangis. Mungkin cara ini lah yang bisa saya berikan pada keluarga korban agar diberi ketabahan," katanya.

Ia pun berjalan pelan ke tengah poster sambil menebarkan bunga layaknya sedang nyekar. Aksinya semakin menarik perhatian masyarakat yang lalu lalang untuk mampir.

Usai menebar bunga, ia lantas duduk bersilau. Kepalanya menunduk dan kedua tangan diletakkan kemuka. Remaja 22 tahun itu sedang berdoa bagi para korban agar diterima disisi Tuhan. Di akhir doa, ia bersujud menghadap ke barat.

"Duka keluarga korban Sukhoi adalah duka nasional. Saya dan warga Solo lainnya ingin menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya," kata Dewi. (*)