Ada Haru dengar Takbir di Aceh, Ada Yang Sibuk dengan Mercon
Suasana haru terekam jelas dari rona wajah ribuan warga yang berjejer di sepanjang jalan untuk menonton pawai takbir
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Serambinews.com, Zainal Arifin M Nur
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Pawai takbir di Kota Banda Aceh, Sabtu (18/08/2012) berlangsung meriah. Gema takbir yang bersahut-sahutan dari ribuan orang yang berjalan kaki dan kendaraan yang dihias beraneka warna, membuat haru warga kota. Di beberapa titik, gema takbir bersaing dengan dentuman mercon (petasan) ukuran besar.
Suasana haru terekam jelas dari rona wajah ribuan warga yang berjejer di sepanjang jalan untuk menonton pawai takbir. “Tak tahu ya, tiba-tiba saja mata saya berkaca-kaca dan merinding saat melihat antusiasme warga dan semangat para peserta pawai saat mengumandangkan Kebesaran Allah (takbir),” ungkap Mulyadi (34), warga Lubok Batee, Ingin Jaya, Aceh Besar, yang menonton pawai takbir di Jalan Tgk Chik Ditiro, kawasan Simpang Surabaya, Banda Aceh.
Mulyadi yang beristrikan warga Aceh Besar ini mengaku, keharuannya bukan karena ingat kampung halamannya di Kabupaten Pidie Jaya, karena dia sudah terbiasa berlebaran di Banda Aceh/Aceh Besar. “Mungkin ada juga ya yang terharu karena ingat kampung halaman saat mendengar takbir,” ujarnya sambil tersenyum.
Di beberapa titik, gema takbir yang dikumandangkan oleh peserta pawai bersaing dengan dentuman petasan berukuran besar. “Di kawasan Simpang Lima macet total karena warga memenuhi badan jalan untuk menonton pawai takbir, sekaligus menonton warga yang membakar kembang api dan petasan, beberapa di antaranya berukuran cukup besar,” kata Bastian warga Punge Jurong.
“Saya tidak tahu, apakah kegiatan pembakaran petasan ini dilakukan saat pawai takbir lewat, karena saat saya melintas di kawasan itu, rombongan terakhir dari pawai takbir baru saja melintas ke arah Masjid Raya Baiturrahman,” tambahnya.
Amatan Serambinews.com (Tribun Network) di kawasan Jambo Tape, Banda Aceh, beberapa warga terlihat membakar kembang api dan meledakkan petasan saat rombongan pawai takbir melintas. “Seharusnya mereka (warga yang membakar petasan) menunggu sampai pawai selesai, karena ledakan petasan ini bisa mengganggu suasana,” ujar Munzilin, warga Jambo Tape.