TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  Ibunda calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Sujiatmi Notomihardjo mengakui sempat kaget karena merasa difitnah terkait masalah keyakinannya. Walau demikian dia berusaha tegar, tidak marah dan tidak sakit hati.

“Saya tahu disebut Rhoma Irama, ibunya Pak Jokwi nonmuslim, dari tetangga, teman pengajian," ujar Sujiatmi, Sabtu (18/8/2012).

Walau merasa difitnah, ia tidak menaruh dendam, juga tidak marah kepada si Raja Dangdut, yang sempat menjadi politisi Partai Persatuan Pembangunan. “Saya nggak sakit hati, nggak maran, nggak sakit hati ke Rhoma Irama. Wong marah-marah itu kan batalkan puasa,” ujarnya.

Sujiatmi seorang muslimah taat. Saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya di Jalan Plaret Raya, Solo Jawa tengah, dia mengenakan kerudung hijau daun, dan gamis border batik warna hijau lumut. “Sik, kalo gitu saya salat dhisik (sebetar, kalau begitu saya salat sebentar, Red),” katanya usai mendengar maksud kedatangan Tribunnews.com untuk mengajaknya berbincang-bincang.

Sambil menunggu Sujiatmi menunaikan ibadah, Jokowi mengungkapkan kekagumannya kepada sang ibu. “Menurut saya, kekuatan ibu ada pada doa. Dia kuat sekali berdoa,” kata Jokowi, ayah tiga anak buah perkawinan dengan Iriana, yakni Gibran Rakabumi, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.

Jokowi mengajak serta Tribunnews.com masuk ke dalam mobil dinasnya berplat AD 1 A saat mengunjungi ibunya.  Di dalam perjalanan, dia juga mengisahkan bagaimana sang ibu sangat disiplin mendidik anak-anak. “Ibu sangat disiplin. Disiplin mendidik kami dalam belajar. Walau keras, dia tidak main lidi,” ujar Jokowi.

Sujiatmi menunaikah rukun kelima Islam, ibadah haji, bersama Notomihardjo, suaminya, tahun 2000. Sang suami meninggal pada tahun yang sama. Saat itu, mereka naik haji bersama Jokowi beserta Riana, istrinya. Ada pun tiga putrinya beserta menantu naik haji belakangan.

Dengan kekuatan doa dan kesalehan yang dia miliki, Sujiatmi mendidik anak-anaknya, termasuk Jokowi dalam iman Islam moderat dan toleran. “Dulu Jokowi, penurut, tidak perlu dijewer dalam belajar. Ia juga termasuk rajin salat, dan lancar ngaji,” ujarnya.

Jokowi yang duduk di sisi kiri Sujiatmi segera menimpali, “Ya biasalah, kayak yang lain. Bukan kayak kiyai. Hhahah... Kalau pintar ngaji, kayak kiyai nanti.”

Sebelumnya, Panwaslu DKI Jakarta sempat memeriksa pedangdut Rhoma Irama atas dugaan melakukan kegiatan yang diduga melanggar etika, terkait unsure suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Pokok persoalan adalah, ketika rhoma Irama berceramah tarawih di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, 29 Juli 2012, ia menyebutkan pemilih wajib mengetahui suku, agama, ras, dan, antargolongan (SARA) calon pemimpinnya.

Selain itu, Rhoma juga menyebutkan, Jokowi seorang muslim, tetapi orangtuanya nonmuslim. Belakangan, Panwaslu memutus, Rhoma Irama tidak bersalah dan tidak melanggar undang-undang.

Di usia yang relatif senja itu, 69 tahun, ibunda Jokowi masih tampak segar dan lincah, seakan lebih muda dari usianya. Ditanya mengenai penampilan ibunda yang awet muda, Jokowi berkomentar, “Wah ibu masih kuat lari-lari empat putaran kompleks ini.”

Dia juga memuji sang ibu. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang hanya lulusan sekolah dasar, namun punya pola pikir, dan pandangan yang melampaui latar belakang pendidikannya yang terbatas.

“Ibu orang biasa, kok, seperti ibu-ibu lainnya. Tapi pola pikir dan pandangannya maju. Itu karena ibu sering mengisi waktu dengan membaca koran,” ujar Jokowi sembari menunjuk tumpukan koran lokal Jawa Tengah.  

“Untuk langganan Koran, apakah pak Jokowi yang bayarkan?” tanya Tribunnews.com, dan Jokowi menjawab, “ibu sendiri.”  

METROPOLITAN POPULER