Pengungsi Letusan Gunung Rokatenda Butuh Masker dan Makanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka sudah mengirim 4.000 masker, untuk warga yang masih ada di Pulau Palue.
Laporan Wartawan Pos Kupang, Romualdus Pius
TRIBUNNEWS. COM, PALUE - Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka sudah mengirim 4.000 masker, untuk warga yang masih ada di Pulau Palue.
Pengiriman ribuan masker bertujuan agar warga tidak terkena penyakit gangguan pernapasan, akibat semburan debu vulkanik letusan Gunung Rokatenda.
Kepala Dinas Kesehatan Sikka dr Delly Pasande mengatakan, pada Minggu (3/2/2013) siang, pihaknya sudah mengirim tim ke Palue, membawa masker dan obat-obatan. Masker dan obat-obatan itu didrop ke Puskesmas Palue untuk dibagikan kepada warga Palue, yang terkena dampak letusan gunung berapi.
"Di sana ada dokter dan perawat. Kami sudah kirim masker dan obat ke Puskesmas Palue, Minggu siang," ujarnya, Senin (4/2/2013).
Sementara, warga Kecamatan Maurole yang terkena dampak abu vulkanik letusan Gunung Rokatenda, membutuhkan masker. Sebab, hingga Senin siang, ribuan warga belum mendapat masker, baik dari Pemkab Ende maupun Sikka.
"Kebutuhan makan minum bagi warga asli Maurole tidak terlalu bermasalah. Tapi, yang sangat dibutuhkan masker untuk melindungi warga dari debu," kata Markus Wara, Camat Maurole.
Menurutnya, warga Maurole membutuhkan 12 ribu masker. Kebutuhan mendasar lain yang sangat diperlukan warga, terutama para pengungsi, adalah makanan.
Sebab, hingga Senin siang, wilayah Maurole kedatangan pengungsi dari Palue. Saat ini, tercatat 291 kepala keluarga asal Palue yang telah mengungsi ke Maurole.
Pengungsi Rokatenda ditampung di beberapa tempat seperti di Mausambi, Aewora, Ululada, dan Keliwumbu. Selain ditampung di posko yang dibangun pemerintah, warga juga mengungsi ke rumah-rumah keluarga. Markus menuturkan, Stok makanan yang pernah didrop Pemkab Sikka berupa beras pekan lalu, sudah habis.
Terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Ende dr Don Bosco Do, mengimbau warga menggunakan kain tebal seperti sapu tangan, handuk, dan selendang, untuk menutup hidung atau mulut agar tidak kemasukan partikel debu. Warga juga diimbau tidak melakukan aktivitas berlebihan di luar rumah.
"Partikel dari letusan Gunung Rokatenda ukurannya sangat kecil, sehingga bisa saja masuk ke mulut atau hidung, bila tidak memakai kain penutup yang tebal," papar Don. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.