Paus yang Baru Pasti Sudah Akan Terpilih
Biasanya paling lama 2 minggu setelah resmi mundur, langsung diadakan pemilihan paus baru.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - RD. Ag. Agus Widodo, seorang rohaniwan Katolik menilai mundurnya Paus Benedictus XVI ini adalah yang pertama kali sejak 600 tahun terakhir. Alasan usia memang sudah jelas diutarakannya dalam surat pengunduran dirinya tersebut.
Menurut rohaniwan yang biasa disapa Romo Agus ini mengatakan Paus sudah berusia 85 tahun. Sehingga secara usia memang sudah sangat tua. Maka saat beliau mengatakan bahwa demi kepentingan Gereja yang menuntut pelayanan yang tidak hanya dengan kata-kata dan perbuatan tetapi juga dengan doa dan pengorbanan/penderitaan.
Beliau merasa sudah tepat untuk memangku jabatan ini. Namun Dunia bergerak dan berubah begitu cepat. Gereja pun harus mengikuti arus zaman sehingga di butuhkan baik kekuatan pikiran maupun fisik.
"Melihat alasan yang beliau sampaikan ini, menurut saya merupakan suatu keputusan yang bijaksana sekali. Apalagi keputusan diambil melalui proses yang panjang, berulangkali dan dalam doa di hadapan Tuhan," ucap Romo Agus, Senin (11/2/2013).
Lalu ketika jabatan Paus terjadi kekosongan, tentu saja akan ada konsekuensinya. Kalau Paus mengundurkan diri, maka tahta kepausan akan mengalami 'sede vacante' (takta lowong). Maka, akan segera menyusul konklav, yaitu sidang para kardinal untuk memilih paus yang baru. Jadi kalau nanti Paus sudah resmi mundur, berarti ada kekosongan.
"Kalau untuk pengganti sementara saya rasa tidak ada. Biasanya paling lama 2 minggu setelah resmi mundur, langsung diadakan pemilihan paus baru.
Dalam 2-3 hari, biasanya terpilih," terangnya.
Menurutnya, kalau saat ini, kemungkinan cepat karena Paskah nanti jatuh pada 31 Maret, Romo Agus yakin Paus yang baru pasti sudah akan terpilih. Dan selama tahta kosong tidak ada surat gembala atau ensiklik.
"Pemilihan dilakukan setelah 29 Februari, setelah paus resmi mundur," ucapnya.
Umat Katolik pun banyak yang mengetahui perihal mundurnya Paus Benedictus XVI dari takhta Vatikan. Wanita pengusaha, F. Diani Anindiati, S.Sos, mengaku belum mendengar kabar berita tersebut. " Waduuh, aku malah belum denger tuh," ucap Anin sapaannya, saat dihubungi Tribun Jogja.
Sebagai seorang umat Katolik, ia berkomentar mengenai keputusan itu sepenuhnya ranahnya Vatikan. Baginya, pengunduran diri atas alasan kesehatan itu sangat realistis dan manusiawi.
"Saya kira tidak ada alasan yang di politisir, murni karena beliau memang sudah tidak kuat memimpin," ucapnya.
Karyawan sebuah bank swasta, Maria Ike Andriani mengaku sedih dengan mundurnya paus dari takhta Vatikan. Karena setahu dia, setiap Paus yang sudah tidak menjabat lagi, itu karena meninggal dunia, dan diganti Paus yang baru.
"Paus yang sebelumnya juga sampai tua masih mau memimpin. Bahkan sampai meninggal dunia. Tapi kalau aku liat sih, Paus yang sekarang, gak ada aura di wajahnya dan terlihat kurang wibawa jika dibanding Paus Johanes Paulus II," ucapnya.
Ike sapaannya menambahkan, menurutnya ada kejanggalan yang aneh. Karena memang sejauh ini belum pernah ada Paus yang mundur begitu saja.
Umat Katolilk lainnya, Adi Prabowo, mengatakan dalam persepsinya selama ini Paus itu panggilan, jadi tidak ada kamus mundur. Sebab sifat melayani yang melekat pada diri Paus membuatnya harus siap menghadapi segala sesuatu
Ancaman pembunuhan, sakit, atau hal-hal lain.
"Jadi ketika alasan mundur beliau karena sakit, saya hampir tak percaya," ucap Adi.
Tetapi di sisi lain, lanjut Adi, dirinya juga harus menyadari, Paus tetaplah manusia. Ia memilih alasan yang sangat kuat untuk mundur. Umat Katolik harus dewasa menghadapi situasi ini. Dan pasti di masa depan, umat Katolik akan mendapat gembala yang lebih baik. (tea)
Baca Juga :
- Seorang Nenek Dihajar Perampok 9 menit lalu
- Besok, Demokrat Sulsel Rakorda Setuju SBY 32 menit lalu
- Walkot Medan Mengaku Tak Menunggak Tagihan Listrik 36 menit
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.