Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JPPR Temukan DPT Bermasalah

JPRR menemukan adanya jumlah pemilih tambahan yang dibuat oleh petugas dengan tulis tangan.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in JPPR Temukan DPT Bermasalah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah warga memenuhi tempat pemungutan suara saat akan melaksanakan hak pilihnya pada pelaksanaan Pilgub Jabar 2013 di TPS 06, RT 3 RW 1, Jalan Desa, Kelurahan Babakan Cari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Minggu (24/2). Hasil perhitungan cepat atau quick count dari sejumlah lembaga survai menunjukkan pasangan Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar menang pada Pilgub Jabar 2013. Disusul di tempat kedua pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, ketiga Dede Yusuf-Lex Laksamana, keempat Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim dan terakhir Dikdik Mulyana Arif Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menemukan sejumlah fakta mengenai daftar pemilih tetap (DPT) saat memantau pemungutan suara Pilkada Jawa Barat. JPRR menemukan adanya jumlah pemilih tambahan yang dibuat oleh petugas dengan tulis tangan.

Masykurudin Hafidz, manajer pemantauan JPPR, mencontohkan temuan pada TPS 3 Tanjungsari, Sumedang dan TPS 07 Situsaeul, Regol, Bandung. "Pemilih tambahan ini rata-rata pemilih yang ber-KTP Jabar tetapi tinggal atau kerja di luar Jabar sehingga pada saat pendataan pemilih tersebut tidak didata," kata Masykurudin kepada Tribunnews.com, Senin (25/2/2013).

Kemudian, JPPR juga menemukan nama pemilih yang dicoret dari DPT karena tidak berhak memilih dan terdapat nama ganda di DPT. Hal itu ditemukan di TPS 06 Lengkong, Kecamatan Lengkong dimana terdapat enam pemilih yang dicoret dan adanya pemilih ganda di TPS 14, Daminggir, Garut.

Kemudian, DPT yang tidak dipasang di papan pengumuman ditemukan di TPS 07, Lengkong, Kota Bandung. TPS 06 lingkar selatan, Kota Bandung, TPS 07 Situsaeul, Regol, Bandung dan TPS 11, Situsaeuk, Bojongloa Kidul, Kota Bandung.

"Ketiga temuan tentang daftar pemilih diatas menunjukkan proses pendataan pemilih dan kaitannya dengan proses pemungutan dalam Pilkada Jabar sesungguhnya masih belum mampu menjamin setiap warga Jabar mendapatkan haknya untuk memilih," ungkap Masykurudin.

Ia mengatakan keputusan KPU Jabar soal pemilih yang ber-KTP untuk bisa memilih harus melapor ke PPS dengan rekomendasi Panwaslu juga menunjukkan proses pendataan yang belum maksimal. "Proses pendataan yang bermasalah ini sesungguhnya bisa menjadi pelajaran penting bagi KPU yang saat ini mulai mempersiapkan pendataan pemilih untuk Pemilu 2014," katanya.

Data pemilih Pemilu 2014 mendatang seharusnya tidak hanya bersih dari pemilih hantu tetapi yang lebih penting adalah data tersebut dapat menjamin setiap warga untuk bisa memilih. "Tidak ada lagi warga yang punya hak pilih tetapi tidak terdaftar," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas