Kompolnas: TNI-Polri Bertikai yang Jadi Korban Masyarakat
Ketika TNI dan Polri bertikai, tentu akan mengganggu stabilitas keamanan wilayah, dan pada akhirnya masyarakat yang menjadi korban.
![Kompolnas: TNI-Polri Bertikai yang Jadi Korban Masyarakat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130307_Paska_Pembakaran_Mapolres_OKU_7756.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) berharap pimpinan Polri dan TNI duduk bersama, mengevaluasi, dan menuntaskan kasus pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Menurut Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurahman saat ditemui dalam temu wicara bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama se-Jawa Barat di Hotel Kedaton, Bandung, Kamis (7/3/2013), kedua lembaga memiliki tugas memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Ketika TNI dan Polri bertikai, kata Hamidah, tentu akan mengganggu stabilitas keamanan wilayah, dan pada akhirnya masyarakat yang menjadi korban.
"Kami sangat prihatin. Yang jadi korban tetap masyarakat. Kami akan segera melayangkan surat ke kedua aparat hukum, baik pimpinan Polri maupun TNI, terutama kepada Polri. Kami harap Polri dan TNI segera duduk bersama untuk menuntaskan kasus ini, jangan sampai berlarut-larut. Jangan sampai melebar ke wilayah lain," tutur Hamidah.
Kompolnas, lanjutnya, bakal melayangkan surat ke Kapolri, untuk meminta klarifikasi kejadian sebenarnya.
Sebaliknya, Kompolnas juga meminta pimpinan TNI segera mengendalikan personel dan memantapkan kembali koordinasi dengan pimpinan Polri di daerah, dalam memelihara situasi keamanan.
"Kejadian ini mencoreng citra TNI dan Polri. Aksi brutal ini seharusnya bisa dicegah sejak awal. Apalagi, kalau mencermati salah satu penyebabnya adalah kasus lama," ujar Hamidah. (*)