Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendy Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pimpinan DPRD DIY langsung melakukan koordinasi dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X pascainsiden penyerangan bersenjata Lapas Cebongan Sleman, Sabtu (23/3/2013) dini hari.

"Saya sudah berkoordinasi dengan beliau (Sultan)," terang Ketua DPRD DIY, Yoeke Indra Agung Laksana, Sabtu (23/3/2013) siang.

Selain itu, pimpinan dewan juga akan melakukan koordinasi maupun konsultasi dengan pimpinan fraksi guna menentukan langkah secara kelembagaan.

"Karena ini persoalan hukum dan keamanan. Maka akan dikoordinasikan dengan instansi-instansi berwenang," kata Yoeke, menirukan tanggapan Sultan.

Namun demikian, lanjutnya, koordinasi secara resmi akan terlebih dahulu dilakukan pada tingkat internal DPRD DIY. Barulah disusul dengan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Secara informal, kami sudah melakukan koordinasi. Sedangkan formalnya akan dilakukan sesegera mungkin," ujar Yoeke.

Sementara itu, Anggota Komisi D, Istianah ZA, menyatakan keprihatinannya terhadap penyerangan tersebut. Lebih ironis ketika tindak kekerasan tersebut dilakukan dalam lingkup lembaga yang seharusnya memberikan perlindungan kepada masyarakat.

"Persolan ini menjadi tanggung jawab seluruh elemen yang masih menginginkan kondusifitas di DIY," tandasnya.

Mantan Dekan Fakultas Hukum UII ini juga menyayangkan keistimewaan DIY tercoreng dengan insiden ini. Citra DIY sebagai wilayah yang aman dan nyaman bukan tidak mungkin akan dipertanyakan.

"Saya mendukung (status) siaga 1 jika memang telah memenuhi kriteria," pungkas Istianah.