Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dengan Tangan Diborgol, Agus Dihajar dan Disundut Rokok Tiga Polisi

Agus Purwanto (25) warga Desa Wates, Kecamatan Penakan, Kabupaten Magetan kini mengalami sesak nafas dan sejumlah memar

zoom-in Dengan Tangan Diborgol, Agus Dihajar dan Disundut Rokok Tiga Polisi
net

Laporan Wartawan Surya, Doni Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM – Agus Purwanto (25) warga Desa Wates, Kecamatan Penakan, Kabupaten Magetan kini mengalami sesak nafas dan sejumlah memar serta luka bekas sundutan rokok, setelah dihajar tiga polisi yang mengaku dari Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Magetan, Sabtu (23/3/2013).

Saat dianiaya tiga polisi itu, kedua tangan Agus Purwanto dalam keadaan diborgol ke belakang, sehingga sedikitpun dia tidak bisa menangkis. Begitu juga ketika dadanya diinjak hingga tiga kali oleh tiga polisi itu.

"Anak saya pulang dengan wajah berdarah-darah, terutama dari bibirnya yang pecah. Tidak hanya itu, kini dia juga mengaku sesak nafas. Saya tidak terima ini, meski anak saya diminta buat surat tidak ada penganiayaan," kata Isni, bapak Agus Purwanto yang ikut menemui Surya (Tribunnews.com Network), Selasa (26/3/2013).

Sebenarnya, lanjut Isni, dia ingin melaporkan pengeroyokan yang menimpa anaknya ini ke Polres. Tapi keburu sejumlah anggota polisi datang ke rumahnya dan melarang mendatangi Mapolres.

"Saya mau lapor ke Polres tidak boleh. Katanya ada apa ke Polres. Ini sudah selesai, tidak ada penganiayaan. Mereka (polisi) enak saja ngomong, kalau anak saya mati, mereka paling hanya minta maaf. Saya kehilangan anak," kata Isni.

Diceritakan, awal kejadian bermula saat polisi menerima laporan dari Domo, tetangga satu desanya, kalau burung nurinya hilang di rumahnya. Tidak jelas siapa yang memberi tahu polisi pelaku pencurian itu Agus Purwanto dan Yoga Pratama atau biasa dipanggil Ama yang juga warga Desa Wates.

Berita Rekomendasi

Tahu-tahu ketika Agus ngopi di warung Mbak Sri yang berada di jalan Desa Wates, ia didatangi empat orang polisi berpakaian preman dengan mengendarai mobil Panther biru dongker. Begitu turun dan menanyai nama, Agus Purwanto langsung digelendang masuk mobil dan tangannya diborgol ke belakang.

"Saya dinaikkan mobil kemudian berhenti dan saya dan empat polisi turun dan masuk ke halaman kuburan Desa Milangasri, Kecamatan Panekan. Di kuburan ini saya disuruh mengaku mencuri burung itu. Karena saya tidak mencuri, saya tidak mau dan ditempeleng," kata Agus Purwanto didampingi istrinya Puji Astutik ini.

Setelah di kuburan itu, tambah Agus, dia dinaikan mobil kembali dan dibawa ke arah Kota Magetan. Namun tiba di selatan terminal Bus setempat, tepatnya di jalan masuk perumahan yang baru dibangun, mobil berhenti dan semua turun.

"Di jalan perumahan itu dalam keadaan tangan saya tetap diborgol ke belakang, saya dipukul dan diinjak dada saya hingga tiga kali. Kaki saya disudut api rokok hingga dua kali. Saya diminta mengaku sambil direkam," katanya sambil menghela nafas.

Setelah babak belur dan wajah berdarah-darah, karena polisi tidak menemukan saksi-saksi dan barang bukti yang mendukung, Agus Purwanto masih dengan dinaikan mobil Panther biru itu diantar pulang, namun hanya sampai pintu masuk Desa Wates.

Sementara salah seorang yang juga didakwa melakukan pencurian, Yoga Pratama tidak mengalami pengeroyokan karena mungkin keempat polisi itu tahu, Ama keponakan dari Iswahjudi, anggota polisi yang berdinas di Polsek Panekan.

Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa dikonfirmasi kejadian itu mengatakan sudah selesai dan tidak ada penganiayaan. Namun Kapolres akan memerintahkan Propam Polres Magetan untuk mengusut kejadian ini.

"Awalnya saya tidak tahu ada laporan kalau tidak ada wartawan yang konfirmasi. Tapi setelah saya minta Propam mengusut, katanya sudah selesai dan keluarganya tidak menuntut. Karena memang tidak ada penganiayaan. Tapi kalau kejadiannya lain, saya akan perintahkan Propam menelusuri kebenarnnya," kata Kapolres kepada sejumlah wartawan, Selasa (26/3/2013).

Informasi dari anggota, kata Kapolres, polisi mencurigai Agus Purwanto ini karena dia (Agus Purwanto) pernah melakukan pencurian kabel dan VCD. Namun tidak jelas, kasus pencurian itu diproses hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan.

"Polisi curiga karena dia (Agus Purwanto) pernah melakukan pencurian dua kali. Tapi saya tidak tahu, dia diproses hukum atau tidak," tandas Kapolres Agus.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas