Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Firasat Sang Istri Sebelum Tewasnya Kapolsek Andar Yonas

Tewasnya AKP Andar Yonas Siahaan, Kapolsek Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun meninggalkan kenangan manis bagi istri dan anak-anaknya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Firasat Sang Istri Sebelum Tewasnya Kapolsek Andar Yonas
TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Istri, anak, beserta kerabat menangisi jenazah Kapolsek Dolok Pardamean, Ajun Komisaris Polisi Andar Siahaan di rumah duka di kawasan Simalingkar B, Jalan Pintu Air IV, Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/3/2013). AKP Andar Siahaan tewas dikeroyok warga pada Rabu (27/3/2013) malam, saat melakukan penggerebekan judi togel di salah satu rumah warga di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara. TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tewasnya AKP Andar Yonas Siahaan, Kapolsek Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun meninggalkan kenangan manis bagi istri dan anak-anaknya. Setiap kali pulang ke rumahnya yang berada di Jl Pintu Air IV Gg Kelapa Kelurahan Kuala Bekala, Kecamatan Medan Johor selalu mengutamakan bersama dengan anak-anaknya.

Seperti dituturkan istrinya Velegia Situmorang dalam isak tangisnya di hadapan jenazah suaminya yang telentang di rumah duku, Kamis (28/3/2013).

"Banyak kali kenangan manis kau buat, Pak. Saat aku ulang tahun, dibelikannya HP, kecamata. Manja kali aku dibuatnya ini," ujarnya sambil menangis terisak.

Pria yang pernah bertugas di Polres Tapanuli Utara ini juga dikatakan orang yang baik. Tidak pernah mengeluarkan suara keras atau marah di rumah.

"Ditinggalkan aku Eda, nga lao be ito mi naburju i (ditinggal aku, sudah pergi abangmu yang baik itu)," ujarnya.

Ia juga menolak kain penutup wajah suaminya dibuka, hanya akan menambah trauma anak-anaknya.

BERITA REKOMENDASI

Luka akibat benturan benda keras di bagian kepala dan wajah korban mengenaskan. Wajah tidak mudah dikenali lagi. Akibatnya, keluarga memilih untuk menutup bagian kepala jenazah dengan kain agar tidak terlihat.

"Biar foto nya saja dilihat, hancur sudah semua badannya itu," ujarnya.

Velegia setiap suaminya pulang dari tempat bertugas, masih akan sampai ke rumah sudah dipesankan agar dibuatkan kopi. Setiap malam, Andar juga mengirimkan pesan singkat kepada istrinya meminta doa restu.

"Tadi malam kami masih baru teleponan. Mana HP mu pak, biar ada aku lihat," katanya.

Dalam seminggu terakhir, kelopak mata Velegia juga berkedip-kedip. Ia tidak mengerti apa maksudnya, dan malam itu juga ia bermimpi dalam sebuah acara pesta yang luar biasa meriah.

Sambil menangis, mengisi waktu, anaknya duduk mendampinginya sembari memegang tangan ayahnya dalam peti jenazah.

Saat seorang kerabat menanyakan tentang foto Andar yang ditaruh di bagian atas kepala jenazah, Velegia mengaku dirinya yang memotret suaminya saat akan berangkat ke kantor. Dan mereka bergantian saling foto. "Ganteng kali senyum mu itu pak. Memang ganteng nya semua marga Siahaan, katanya," kenangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas