Jenderal Bintang 3 Pimpin Gladi Pengamanan Pelantikan Gubernur Sulsel
Jenderal polisi berbintang tiga dari Markas Besar (Mabes) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Oegroseno,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Jenderal polisi berbintang tiga dari Markas Besar (Mabes) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Oegroseno, Jumat (5/4/2013) pagi, memimpin langsung gelar pasukan persiapan pengamanan pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel di Kompleks Rumah Jabatan Gubernur, Jl Jenderal Sudirman, Makassar.
Dalam catatan Tribun, inilah kali pertama dalam sejarah gladi seorang perwira tinggi bintang tiga memimpin langsung seremoni persiapan pengamanan event level provinsi.
Oegroseno memimpin upacara dalam kapasitas Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarkam) Mabes Polri. Dia alumnus Akademi Polisi (Akpol) 1978, sengakatan dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo.
Angkatan mereka diberi sandi Paramartha, akpol 1978. Hari ini, Nanan sudah tiba di Makassar, dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang akan menggelar musprov di Makassar.
Belum ada konfirmasi apakah wakapolri juga hadir di seremoni pelantikan periode kedua Sayang, Senin (8/4) pekan depan.
Saat memimpin gladi pengamanan, kabaharkam didampingi kapolda dan Panglima Kodam VII Wirabuana, Mayjen M Nizam.
Hadir dalam gelar pasukan, Gubernur Syahrul Yasin Limpo, Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang, Ketua DPRD Sulsel M Roem, dan sejumlah pejabat lingkup Pemprov Sulsel.
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP M Ridwan, mengatakan sebanyak 3.100 personel gabungan dari TNI/Polri disiagakan saat pelantikan. Seremoni pelantikan dimulai pukul 08.00 hingga 14.00 wita.
Menurut, Ridwan, pengamanan akan dibagi dalam empat bagian.Selama enam jam, 16 ruas jalan sekitar gubernuran akan ditutup total.
Oegroseno sendiri meminta jajaran polda dan Kodam VII ketat mengamankan pelantikan gubernur-wakil gubernur periode 2013-2018 ini.
Kapolda menyebutkan pengetatan pengamanan guna menangkal ancaman gangguan ketertiban masyarakat (kantibmas). "Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup," katanya ditemui di ruang kerjanya Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, KM 16, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Hamburkan Dana
Sementra itu, Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar, Zulkifli Hasanuddin, menyebutkan ada kesan pengamanan terlalu berlebihan. Bahkan hanya menghambur-hamburkan dana. Sulsel, dan Makassar aman-aman saja.
"Dengan banyaknya pasukan yang diturungkan otomatis masyarakat justru tidak menikmati dan takut untuk menyaksikan jalannya pelantikan gubernurnya," kata Zulkifli kepada Tribun, Jumat (5/4/2013).
"Pelantikannya tidak perlu melibatkan banyak personil polisi apalagi sampai melibatkan pasukan TNI, karena personel Polri itu lebih dari cukup untuk melakukan pengamanan. Pelantikan Gubernur Sulsel seharusnya meniru pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Jokowi Ahok," ungkapnya. (Tribun Timur/cr1/cr3)