Nenek Pengembala Kambing Hanyut di Bengawan Solo
Satu jam kemudian suah naik menjadi 14,16 sementara sebelumnya pada pukul 13.00 masih siaga I
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Tinggi permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro sudah mencapai siaga II sejak pukul 15.00 dengan angka 14,05 pheill scale. Satu jam kemudian suah naik menjadi 14,16 sementara sebelumnya pada pukul 13.00 masih siaga I dengan angka 13,60.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, MZ Budi Moelyono menuturkan warga di sekitar bantaran harus waspada karena berpotensi banjir. Magetan, Ponorogo, Ngawi dan Madiun hujan deras, sedang di Sragen sudah banjir.
Warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, Karmi (70) dilaporkan hanyut di Bengawan Solo. Kepala Kepolisian Sektor Trucuk Ajun Komisaris Sukirman menyatakan diduga korban hanyut saat menggembalakan kambing sambil mencari ranting.
Polisi hanya menemukan tiga ekor kambing dan caping korban. Pencarian korban oleh tim Search and Rescue (SAR) terkendala hujan lebat dan arus sungai yang deras karena meningkatnya debit air di posisi siaga II. "Kami meminta keterangan saksi yang bertemua atau melihat korban sebelum hanyut," kata Sukirman.
Sementara itu hujan deras selama tiga jam menyebabkan sekitar 50 rumah di Dusun Tileng Desa Talun Kecamatan Montong Kabupaten Tuban Jawa Timur pada Minggu (7/4/2013) petang diterjang banjir. Sedikitnya sembilan rumah rusak diterjang banjir disertai lumpur menyebabkan dinding rumah warga jebol.
Banjir disebabkan karena Sungai Bongok yang melintasi desa tersebut tidak mampu menampung air. Sungai meluap menerjang rumah warga. Selain sembilan rumah dindingnya jebol, barang-barang di dalamnya juga hanyut terseret arus.
Banjir disebabkan Sungai Bongok yang melintasi desa tersebut tidak mampu menampung air. Sungai meluap menerjang rumah warga. Selain sembilan rumah dindingnya jebol, barang-barang di dalamnya juga hanyut terseret arus.
Pada Minggu malam jalan kampung masih terendam air sekitar 50 cm. Warga mulai membersihkan lumpur yang masuk rumah. Seorang warga Si'in menyatakan ia merugi belasan juta rupiah karena rumahnya rusak. "Tinggi air saat menerjang sekitar dua meter," katanya.