Jalan di Jalur Evakuasi Merapi Rusak karena Banyak Truk Melintas
Kondisi itu merupakan dampak langsung dari aktivitas truk penambang pasir yang memang menggunakan jalan kabupaten
Laporan Reporter Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Jalur evakuasi yang melintas di Desa Kepuharjo, Cangkringan mengalami kerusakan parah. Kondisi itu merupakan dampak langsung dari aktivitas truk penambang pasir yang memang menggunakan jalan kabupaten tersebut sebagai jalur transportasi utama dalam melakukan proses normalisasi di Kali Gendol.
Khawatir jika keadaan itu bertambah buruk, Pemerintahan Desa Kepuharjo mulai memikirkan alternatif untuk membuka jalur penambangan baru supaya tidak mengganggu jalur vital yang digunakan warga ketika terjadi kondisi darurat Gunung Merapi.
“Sudah kami pikirkan, dan rencananya kami akan membuka jalur transportasi yang baru supaya tidak menganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya,” tandas Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto, Selasa (9/4/2013).
Langkah itu dinilai mendesak, lantaran kondisi jalur evakuasi itu diakuinya kian bertambah parah. Bagaimana tidak, ratusan truk bermuatan material merapi melintas setiap harinya. Selain itu, tak sedikit diantaranya truk yang mengangkut muatan melebihi tonase yang ditetapkan.
Kerusakan jalan biasanya akan bertambah parah ketika memasuki musim penghujan. Lapisan aspal terkelupas dan bahkan menciptakan jalur baru selebar dua roda truk, yang tampak seperti parit kecil karena dilintasi terus-menerus pada titik yang sama. Kondisi ini terlihat di jalan yang menuju ke daerah normalisasi mulai dari Dusun Gondang hingga ke utara.
Heri menambahkan, jalur khusus tersebut akan dibuat di sebelah barat Kali Gendol yang berjarak sekitar 300 meter dari bibir sungai. Jalur ini sebenarnya sudah pernah digunakan warga waktu sebelum erupsi tahun 2010 silam. Namun paska bencana itu, jalur transportasi ini mengalami kerusakan parah hingga tertimbun material merapi.