Mau UN, Banjirnya 30 Cm
Sampai Minggu (21/4/2013) malam banjir masih melanda Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Sampai Minggu (21/4/2013) malam banjir masih melanda Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Namun berdasarkan pantauan, hingga pukul 21.00 tidak terlihat peserta Ujian nasional SMP yang menginap di sekolah. Di SMPN 1 Baleendah, hanya ada beberapa guru yang sedang menyiapkan pelaksanaan UN.
"Mungkin para siswa lebih memilih berangkat dari rumah masing-masing atau menginap di rumah temannya," ujar Herdi Lutfiadi saat ditemui Tribun di lokasi sekolah semalam.
Hal yang sama juga tampak di SMP BPPI Baleendah. Dedi, penjaga sekolah, mengatakan, belum ada siswa yang menginap di sekolah. Pihak sekolah memang menyediakan beberapa ruang kelas untuk mengantisipasi jika ada siswa yang akan menginap. Namun hingga malam hari tidak ada siswa yang datang.
"Pihak sekolah juga tidak memberitahukan kalau ada siswa yang mau nginap. Tapi jika ada yang mau nginap sudah disediakan," ujar Dedi.
Di SMPN 1 Dayeuhkolot, hanya terlihat penjaga sekolah yang sedang berjaga. Walaupun akses jalan menuju sekolah tergenang banjir, tampaknya para siswa tidak memilih menginap di sekolah.
Hingga tadi malam, akses Jalan Raya Dayeuhkolot lumpuh karena tergenang banjir. Jalan menuju SMP Negeri 1 Dayeuhkolot tergenang air setinggi 30 sentimeter. Banjir juga menggenangi jalan menuju SMP Garuda di Dayeuhkolot mencapai 50 cm.
Menurut Ade, salah seorang penjaga sekolah, UN untuk siswa SMP Garuda rencananya akan dilaksanakan di SDN 12 Dayeuhkolot. Letaknya yang tidak jauh dari SMP Garuda dan tidak tergenang banjir lebih memungkinkan untuk pelaksanaan UN.
Bupati Bandung, Dadang M Naser, juga mengimbau kepada para peserta UN tingkat SMP untuk menginap di sekolah atau rumah sanak saudaranya. Banjir masih terus mengancam warga di Kabupaten Bandung. Karena itu, ia memerintahkan agar pihak sekolah menyediakan tempat menginap bagi siswanya yang terkena dampak banjir.
"Saya sudah mengingatkan jauh-jauh hari agar para siswa bisa mengantisipasi. Akses jalan kan banyak yang terputus karena banjir sampai menyebabkan kemacetan di mana-mana," ujar Dadang.
Selain itu, kata dia, pihak sekolah harus membantu kebutuhan para siswa selama menjalani UN, termasuk membantu keperluan makan jika ada siswa yang menginap.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung, Juhana, menyebutkan, di Kabupaten Bandung ada 290 sekolah yang akan melaksanakan UN, yang terdiri atas SMP, MTs, dan SMPLB.
"Jumlah siswa peserta UN sekitar 35.000. Mudah-mudahan kondisi dokumen lembar jawab komputer (LJK) bisa lebih baik dari UN tingkat SMA sebelumnya," kata Juhana, kemarin.
Dalam pelaksanaan UN tahun ini, lanjut dia, pihaknya masih mengkhawatirkan akses jalan menuju tempat ujian. Beberapa titik jalan masih tergenang banjir. Cuaca yang tidak menentu harus membuat setiap peserta UN waspada. Daerah rawan banjir juga menjadi penghambat para siswa menuju tempat pelaksanaan UN.
Banjir juga menyebabkan gangguan pada pengangkutan naskah soal dan lembar jawaban UN Kabupaten Ciamis. Soal UN SMP/MTs untuk Ciamis yang diperkirakan tiba di titik bongkar Aula Disdik Ciamis, Minggu dinihari, ternyata baru sampai pukul 04.00 yang diangkut dua mobil boks. Satu mobil boks lain tiba pukul 08.00.
"Kami berangkat dari percetakan di Cibitung, Bekasi, Sabtu pukul 21.00 dan pukul 23.00 sudah keluar dari tol Cileunyi. Namun saat keluar dari tol Cileunyi menuju Rancaekek, terjebak macet total. Kami nyaris tidak bisa bergerak. Jalur kiri menuju Rancaekek sudah penuh kendaraan yang terjebak macet karena banjir," kata Teguh, pengawal soal UN dari Disdik Jabar, kepada Tribun.
Dari tiga mobil boks pembawa soal UN, kata Teguh, dua mobil berhasil keluar dari jebakan macet. Dalam kondisi darurat, dua mobil itu keluar dari antrean macet masuk jalur kanan. Kondisi jalur kanan longgar dan mobil tersebut melawan arah. Mobil tersebut mengikut di belakang ambulans tujuan Tasikmalaya yang juga masuk jalur kanan melawan arah. (aa/sta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.