Peserta UN Bisa Nginap di Sekolah
Ujian Nasional tingkat SMP mulai dilaksanakan Senin (22/4/2013) ini. Namun bagi siswa SMP korban banjir,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Ujian Nasional tingkat SMP mulai dilaksanakan Senin (22/4/2013) ini. Namun bagi siswa SMP korban banjir, UN hari ini menjadi tantangan berat. Untuk mengantisipasi keterlambatan peserta UN karena banjir, beberapa sekolah di Baleendah menyediakan tempat untuk menginap.
Salah satunya di SMP Negeri 1 Baleendah. Beberapa hari sebelum UN, pihak sekolah sudah menyarankan kepada para siswanya untuk menginap di sekolah atau di rumah saudaranya. Beberapa guru serta wali kelas juga menyediakan rumahnya sebagai tempat menginap para siswa.
"Tapi belum ada siswa yang datang ke sekolah sampai sore ini (kemarin, Red). Mungkin malam," ujar Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Baleendah, Herdi Lutfiadi, saat ditemui Tribun di SMP Negeri 1 Baleendah, Minggu (21/4/2013) sore.
Menurut Herdi, para siswa kebanyakan berangkat dari rumah masing-masing. Namun pihaknya menyarankan agar para siswa lebih baik menginap agar tidak terlambat. Ia menambahkan, pihak sekolah telah menyediakan tempat di ruang perpustakaan dan di dua rumah guru. Dari 412 peserta UN di SMP Negeri 1 Baleendah, sekitar 100 orang siswa terkena dampak banjir, yakni akses jalan ke sekolah tergenang atau rumahnya kebanjiran.
Salah seorang peserta UN yang terkena banjir, Sopian Yusuf (14), mengatakan, walau terkena musibah banjir, ia tetap bersemangat melaksanakan UN. Rumahnya di Kampung Ciputat, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, yang masih terendam banjir, membuat ia bersama keluarganya harus mengungsi ke rumah tetangga.
"Insya Allah siap untuk UN besok (hari ini, Red). Saya sudah belajar. Buku-buku di rumah sebagian terendam. Jadi seadanya saja kalau mau belajar," ujar siswa kelas IX SMP BPPI Baleendah ini kepada Tribun di lokasi pengungsian.
Meski banjir masih menggenangi Andir, ia tidak berniat menginap di sekolah atau tempat yang dekat dengan sekolahnya. Ia juga mengeluhkan buku-buku pelajaran yang hanyut terbawa banjir. Selama banjir, ia juga beberapa kali tidak masuk sekolah. Akses jalan di Kelurahan Andir sampai kemarin masih digenangi air setinggi 70 cm.
"Maksain saja berangkat dari sini (Andir, Red). Semoga saja banjirnya tidak terlalu besar. Kalau nginep di sekolah takutnya tidak bisa fokus untuk belajar. Jadi mending diam di rumah saja," katanya. (aa/sta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.