Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SMP Pekanbaru Keluhkan Lembar Jawaban Tipis

beberapa siswa terpaksa harus ekstra hati-hati ketika menjawab pertanyaan UN.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Siswa SMP Pekanbaru Keluhkan Lembar Jawaban Tipis
DOK
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU--Tipisnya lembar jawaban kembali menjadi masalah dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs yang dimulai Senin (22/4) kemarin.

Meski belum menimbulkan kerusakan lembar jawaban yang bersifat massal, beberapa siswa terpaksa harus ekstra hati-hati ketika menjawab pertanyaan UN.

Sebagaimana yang dinyatakan Sepertina kepada Tribun. Peserta UN di SMP Setia Dharma ini mengaku harus ekstra hati-hati dalam mengisi lembar jawaban karena bahannya terlalu tipis. Ia takut, jika terlalu kuat menekan pensil atau penghapus, lembar jawaban tersebut jadi sobek.

Hal senada disampaikan siswa SMP Setia Dharma lainnya, Junaidi. Menurutnya, dibanding tryout lalu, lembar jawaban UN lebih tipis. Akibatnya, ia sempat kuatir lembar jawaban tersebut sobek ketika ditulis atau dihapus.

Sementara itu, terkait soal UN yang mereka hadapi, baik Sepertina maupun Junaidi mengaku sedikit mengalami kesulitan. "Ada soal yang agak membingungkan," ungkap Junaidi.

Sementara Sepertina menganggap ada 25 persen soal UN yang sulit. Tapi karena telah belajar dan beberapakali menjalani tryout, keduanya tetap menjawab semua pertanyaan.

Tipisnya lembar jawaban membuat panitia harus membuat pengumuman kepada siswa. Menurut Ketua Sub Rayon SMP Swasta, Ir Andi Muhammad Amir SPd kepada Tribun, sebelum ujian siswa diingatkan agar berhati-hati mengisi lembar jawaban.

BERITA REKOMENDASI

"Lembar jawaban memang terlalu tipis. Kalau bisa kedepannya lebih dipertebal. Karena kalau tipis, ditekan sedikit saja sudah gampang sobek," paparnya.

Andi meminta UN kedepan dikelola secara profesional. Kedepan kementerian diharap melakukan sosialisasi jauh hari sebelum ujian berlangsung. Pencetakkan yang terpusat juga disayangkan. Karena buktinya pencetakkan yang terpusat mempengaruhi keterlambatan datangnya soal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, HM Wardan MP sempat memantau pelaksanaan UN hari pertama. Ada tiga sekolah yang menjadi sasaran Wardan. Yaitu di SMPN 3, SMP YLPI Serirama dan terakhir di SMP Setia Dharma. Secara umum, Wardan menilai pelaksanaan UN berjalan baik dan lancar.

Di SMP Setia Dharma misalnya. Dalam UN hari pertama tidak ditemukan adanya masalah berarti. Naskah soal tidak kurang maupun rusak. Semua siswa juga hadir.

"116 siswa kami yang ikut UN hadir semua dan tidak ada yang sakit," ungkap Kepala SMP Setia Dharma, Yenny Warti SPd. Menurutnya, peserta dibagi ke dalam enam ruang dan diawasi 12 pengawas silang.


Sementara itu, Ketua Sub Rayon SMP Negeri UN Kota Pekanbaru, Ridwan kepada wartawan menjelaskan, ujian hari perdana relatif normal. Namun, tercatat ada lima siswa yang tidak hadir karena sakit. Masing-masingnya dari SMPN 21, SMPN 1, SMPN 3, SMPN 29 dan SMPN 30 Pekanbaru.

Ketua Pelaksana UN Kota Pekanbaru, Abdul Jamal MPd yang ditanyai Tribun, melihat ada beberapa kendala yang terjadi saat UN hari pertama kemariin. Misalnya, di SMPN 31 ada kekurangan soal sebanyak 13 naskah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas