Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Unsoed Protes Penentuan UKT

Mereka melakukan aksi teatrikal di pemakaman umum Kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara, Minggu (28/4/2013).

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Mahasiswa Unsoed Protes Penentuan UKT
net
Universitas Negeri Jenderal Soedirman, Purwokerto 

TRIBUNNEWS.COM PURWOKERTO,  - Sekitar 200an mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang tergabung gerakan 'Save Soedirman' kembali menggelar unjukrasa penolakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 2012. Mereka melakukan aksi teatrikal di pemakaman umum Kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara, Minggu (28/4/2013).

Mahasiswa kecewa karena merasa tidak dilibatkan dalam penetapan nominal UKT. Setelah didemo pda 12 Desember 2012, Rektor Unsoed Prof Edy Yuwono pernah menyampaikan akan melibatkan mahasiswa dalam proses tersebut.

"Sebelumnya rektorat sudah berjanji akan melibatkan kami dalam setiap pembahasan, tetapi pada kenyataannya malah mereka menutup akses mahasiswa dan mereka menetapkan UKT sepihak," kata seorang demonstran, Aulia El Hakim (20),

Dalam aksi tersebut mahasiswa membawa keranda berisi pocongan yang menyimbolkan matinya hati nurani pejabat Unsoed. Selain pocongan, mereka juga membawa nisan bertuliskan "RIP Hati Nurani Rektorat Unsoed bin Pengkhianat".

Peserta aksi yang berpakaian serba hitam mengarak keranda dari Kampus FISIP menuju pemakaman umum Kelurahan Grendeng. Dalam perjalanan mereka meneriakkan kata "Rektorat Pengkhianat".

Keterangan yang dihimpun, nominal UKT mahasiswa angkatan 2012 yang harus dibayar berkisar Rp 2,4 juta – Rp 15 juta per semester. Jumlah tersebut dinilai mahal oleh mahasiswa.

Berita Rekomendasi

Aldino, mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2012, mengatakan selama ini Unsoed tidak transparan dalam anggaran UKT.

"Kami sudah bayar mahal, tetapi tidak ada fasilitas yang kami nikmati," ujarnya.

Dia mengungkapkan, nominal UKT yang ditentukan untuk jurusan Agribisnis hanya turun Rp 100 ribu dari nominal Rp 3 juta.

"Terus terang dengan membayar Rp 2,9 juta per semester dan melihat fasiltas serta akses untuk mahasiswa sangat bertolak belakang. Karena itu kami menuntut agar UKT bisa diturunkan," ujarnya.

Aksi tersebut merupakan lanjutan dari demonstrasi mahasiswa yang terjadi di Unsoed pada 12 Desember 2012, saat itu ribuan mahasiswa menduduki rektorat karena kecewa dengan tingginya nominal UKT.

Koordinator Save Soedirman, Munirah Dinayati, mengungkapkan setelah aksi 12 Desember pihak rektorat bertemu dengan mahasiswa dan bersepakat akan melibatkan mahasiswa dalam penetapan UKT.

"Dalam pertemuan itu, Rektor Unsoed Edy Yuwono sudah menandatangani surat perjanjian dengan kami pada 17 Desember 2012. Dia berjanji melibatkan mahasiswa dalam pembahasan UKT. Pada perjanjian itu. Tetapi, faktanya tidak ada revisi seperti hitung-hitungan yang kami sodorkan kepada mereka,” katanya.

Aksi tersebut disudahi dengan tabur bunga. Sebelum aksi selesai, mahasiswa akan melaporkan persoalan ini kepada Kejaksaan Negeri Purwokerto dan juga Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Tengah.

"Kami akan melaprokan ini ke Kejari karena rektor sudah berbohong dan tidak transparan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat kampus," tambah aktivis Save Soedriman, Pendi Wijanarko. (hwo)

Tags:
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas