Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Makassar mengisyaratkan akan mendukung Oichida, sebagai bakal calon Wali Kota Makassar pada pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 18 mendatang. Pimpinan yayasan Famika Makassar ini, menjadi figur yang diprioritaskan DPC PBB Kota Makassar.

Ketua DPC PBB Kota Makassar, Firdaus Anas mengatakan, isyarat dukungan PBB ke Oichida dikarenakan figur yang baru muncul akhir-akhir ini paling intens menjalin komunikasi dibandingkan kandidat lainnya dengan partai bernomor 14 itu.

"90 persen dukungan itu sudah ke Oichida. Kita sudah memprioritaskan dia karena kita anggap dia yang paling serius," kata Firdaus kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Kamis (16/5/2013).

Menurut Firdaus, Oichida diharuskan mencukupkan jumlah dukungan yang didapatkan sebagai syarat untuk mendapatkan rekomendasi resmi dari PBB.

"Syarat kita kan begitu, kandidat harus mengantongi dukungan jelas untuk mendapatkan rekomendasi resmi dari PBB. Kalau sudah jelas kemungkinan kita sudah akan mengarah ke Oichida. Jadi dia harus pastikan dulu dukungannya," ujar Firdaus.

Oichida yang pada Pilwali mendatang dikabarkan menggaet Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Edi Kosasih Parawangsah sebagai pendampingnya telah melamar sejumlah partai. Beberapa partai tersebut pun dikabarkan telah menjadikan Oichida sebagai figur kuat. Selain partai parlemen, dukungan tersebut juga berasal dari sejumlah partai non parlemen.

"Kami intinya dalam mengusung kandidat tidak akan melihat ideologi. Kami adalah partai terbuka. Sehingga beberapa partai yang katanya siap mengusung Oichida-Edi seperti PBR, PDS, Hanura, dan beberapa partai nonparlemen. Makanya, Bu Apiaty katanya kebingungan karena koalisi partai nonparlemen itu tidak semua ke dia. Ada beberapa yang ke Oichida," jelasnya.

Jika koalisi empat partai parlemen ini berhasil, Oichida masih harus mencari dua kursi lainnya karena koalisi empat partai ini hanya memiliki enam kursi di DPRD Kota Makassar.

PBR, PDS, dan PBB masing-masing satu kursi, sementara Hanura memiliki tiga kursi. Sementara beberapa partai dari koalisi nonparlemen juga belum dapat dipastikan. Jika tidak sanggup mencukupkan jumlah kursi tersebut, Firdaus memastikan akan meninggalkan Oichida-Edi.