Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Septa Babak Belur Dikeroyok Anak Punk

Niat hati ingin melerai perkelahian, Septa (23) warga Kopel Tangsi, Muaraenim, malah babak belur dikeroyok puluhan anak punk

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Septa Babak Belur Dikeroyok Anak Punk
SERAMBI Banda Aceh/BUDI FATRIA
Ilustrasi: Puluhan anak punk dari berbagai Provinsi di pulau Sumatera dan Jawa terjaring razia tim gabungan saat sedang menggelar konser amal di Taman Budaya, Banda Aceh 

TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM -- Niat hati ingin melerai perkelahian, Septa (23) warga Kopel Tangsi, Muaraenim, malah babak belur dikeroyok puluhan anak punk, di pasar Inpres Muaraenim, Minggu (19/5/2013) sekitar pukul 11.00.

Akibat perkelahian tersebut, Septa menderita luka robek di bagian kepala dan muka karena terkena pukulan kayu, batu, ikat pinggang besi dan pecahan botol. "Saya tidak tahu nama asli anak punk itu. Tapi kalau julukannya Doyok Cs," katanya.

Menurut pengakuan korban didepan penyidik, mengatakan peristiwa itu, bermula sebelumnya, temannya bernama Wahyu, yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen sekaligus keamanan di pasar, mendapat keluhan dari para pedagang pasar untuk menegur gerombolan anak punk yang sering mangkal di pasar inpres Muaraenim.

Sebab, sebagian pedagang terutama yang berjualan sangat resah sebab anak punk sering minta makan dengan cara memaksa. Bahkan, tidak segan-segan dengan cara menodong dengan sajam. Atas permintaan para pedagang itu, lalu Wahyu pada hari Sabtu (18/5/2013), mencoba menegur beberapa anak punk tersebut.

Namun, anak punk tidak terima dan melawan sehingga terjadilah perkelahian. Dalam perkelahian tersebut anak punk terdesak dan memilih melarikan diri. Kemudian pada hari ini, (Minggu,red), Wahyu secara tidak sengaja bertemu kembali dengan anak punk tersebut dan diduga kembali terjadi keributan dan akhirnya pengeroyokan.

"Saya sedang makan, dan tiba-tiba mendengar suara keributan. Saya langsung melihat, ternyata teman saya(Wahyu) yang dikeroyok. Saya sebagai teman spontan ingin membantu, tetapi saya yang dikeroyok juga," ujarnya sambil meringis kesakitan.

Ketika dirinya keluar akan melerai, kata Septa, tanpa basa-basi sebagian anak  punk langsung mengeroyoknya dengan kayu, ikat pinggang kepala besi, batubata, pisau carter dan pecahan botol. Kalau luka dikepala itu akibat pukulan kayu dan batu.

Berita Rekomendasi

Kalau dimuka akibat tusukan pecahan botol. Sedangkan temannya Wahyu juga dikeroyok dan menderita luka robek di pinggang terkena pisau. Setelah itu ia ditolong oleh masyarakat dan dibawa ke rumah sakit Muaraenim.

"Saya ditolong oleh tukang becak, parkir, ojek, counter dan lain-lain. Melihat warga geram anak punk langsung lari," tukasnya.

Sementara itu Kapolres Muaraenim AKBP Muhamad Aris melalui Kasatreskrim AKP Jhon Lois Letedara, saat ini, pihaknya sedang memeriksa korban dan saksi-saksi. Sedangkan pelaku anak punk sedang dalam penyelidikan.

"Kami ke lokasi anak punk itu sudah menghilang semua. Mudah-mudahan saja dapat," ujar Kasatreskrim.

Tags:
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas