PBR Tak Perhitungkan None
DPC Partai Bintang Reformasi (PBR) Kota Makassar memastikan tidak akan mempertimbangkan adik kandung Gubernur Sulsel
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR,- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bintang Reformasi (PBR) Kota Makassar memastikan tidak akan mempertimbangkan adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul yasin Limpo, Irman Yasin Limpo sebagai figur yang bakal diusung pada pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 18 September mendatang. None, sapaan Irman Yasin Limpo dianggap tidak memenuhi syarat admnistratif di PBR.
Ketua DPC PBR Kota Makassar, Zainal Chiko Arifin mengatakan, None yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Sulsel tidak memenuhi syarat dan tidak mengikuti mekanisme penjaringan di PBR beberapa waktu lalu. Hal inilah yang menjadikan None dipastikan tidak akan menjadi skala prioritas dan akan terhempas dari persaingan figur wali kota di PBR meski dikabarkan dapat menjadi poros tengah di Pilwali.
"Pak Irman Yasin Limpo tidak bisa kami masukkan sebagai bakal calon atau figur yang bakal diusung di Pilwali karena dia tidak mendaftar pada pendaftaran beberapa waktu lalu. Kami di PBR akan menjalankan mekanisme penjaringan itu sesuai dengan mekanisme yang ada di partai. Meskipun Pak Irman menguat akhir-akhir ini sepertinya sulit bagi kami untuk mengusungnya," kata Chiko, Jumat (24/5).
Meski sulit, Chiko mengaku, peluang None untuk diusung PBR di Pilwali tetap terbuka. Namun peluang itu sangat kecil. Peluang itu memungkinkan ada jika adanya intervensi politik yang dilakukan fungsionaris PBB yang berada di tingkatan tertinggi. Diakui Chiko, dirinya akan patuh pada keputusan partai jika suatu saat kelak PBR berubah pikiran dan akan menjadi salah satu pengusung None.
"Pak Irman Yasin Limpo bisa diusung PBR jika ada tragedi politik yang luar biasa terjadi di Makassar dan internal PBR. Hal itu juga bisa terjadi jika adanya instruksi dari DPP. Jika DPP mengsintruksikan kepada kami untuk mengusung Pak Irman maka kami akan patuh. Kader PBR yang ada di Makassar akan patuh pada perintah partai tersebut," ujar Chiko.
Meski demikian, Chiko menyatakan dirinya akan fokus untuk menjalankan mekanisme partai yang saat ini sementara berproses. Dua figur dan pasangan yang sebelumnya mengemuka mulai mengerucut di PBR setelah Tamsil Linrung dikabarkan lempar handuk di Pilwali Makassar. Pasangan Oichida-Edi Kosasi Parwansyah dan Muhyina Muin-Syaiful Saleh bersaing mendapatkan rekomendasi PBR.
"Dulu sebenarnya kita menginginkan Pak Tamsil, tapi kabarnya dia mengundurkan diri dari Pilwali. Sehingga persaingan dan dinamika untuk menentukan Pak Oichida atau Bu Muhyina semakin tinggi. Tapi hasilnya akan ada dalam waktu dekat ini. Kami membutuhkan pertimbangan matang untuk menentukan figur yang bakal diusung di Pilwali mendatang," ujar Chiko. (yas)