Puting Beliung Mengamuk dan Hancurkan Puluhan Rumah di Tanah Periuk
Puluhan rumah yang berada di perbatasan Kabupaten Musi Rawas yakni Desa Tanah Periuk, Kecamatan Muara Beliti
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS - Puluhan rumah yang berada di perbatasan Kabupaten Musi Rawas yakni Desa Tanah Periuk, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau yakni Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau mengalami kerusakan akibat disapu angin puting beliung.
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Sumsel,pusaran angin tersebut terjadi saat hujan gerimis yang mengguyur Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau pada Sabtu sekitar pukul 17.30 WIB, Sabtu (25/5/2013). Dan melaju dengan kecepatan tinggi serta menyapu satu persatu rumah milik warga yang dilaluinya.
Seorang warga, H Amin (52) menyampaikan angin berwarna hitam tersebut muncul secara tiba tiba dengan suara bergemuruh dengan dan langsung merobohkan pepohonan dan menerbangkan atap rumah yang dilaluinya.
"Saat itu saya sedang mencuci mobil, dengan kondisi hujan gerimis tiba tiba angin tersebut datang dan meluluh lantakkan atap rumah dan pepohonan yang dilaluinya," ungkapnya dijumpai Tribun, Minggu (26/5/2013).
Selanjutnya angin tersebut terbagi dua, satu mengarah ke Desa Tanah Periuk dan yang lainnya mengarah ke Kelurahan Simpang Periuk. Dan menyapu atap rumah dan kembali merubuhkan beberapa pohon.
Saat ini, sejumlah warga mulai membenahi atap rumahnya berterbangan dengan menyusun kembali seng yang sempat beterbangan pasca angin puting beliung yang merusak sejumlah atap rumah warga di perbatasan Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau.
Adapun sapuan angin disertai hujan tersebut melanda Kabupaten Musi Rawas yakni Desa Tanah Periuk Kecamatan muara Beliti Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau yakni Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau.
Pantauan, Tribunsumsel.com sejumlah warga nampak sibuk membenahi atap yang sempat beterbangan disapu pusaran angin tersebut. Beberapa pohon yang tumbang juga mulai dipotongi dengan menggunakan mesin gergaji.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.