Indianapolis Zoo Jajaki Kemitraan dengan Balai TNK
Indianapolis Zoo, kebun binatang swasta ternama di Amerika Serikat, saat ini sedang menjajaki rencana kemitraan dengan Balai Taman
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA -- Indianapolis Zoo, kebun binatang swasta ternama di Amerika Serikat, saat ini sedang menjajaki rencana kemitraan dengan Balai Taman Nasional Kutai (TNK). Kemitraan akan difokuskan pada upaya reforestrasi terhadap lahan kritis di kawasan TNK.
Hal tersebut disampaikan DR Rob Shumaker, selaku Vice President of Life Sciences Indianapolis Zoo, pada Tribun di sela workshop internasional tentang orangutan dan restorasi habitatnya, di Sangatta, Rabu (12/6/2013).
Rob mengatakan pihaknya telah memiliki kemitraan dengan Dr Ann Russon, selaku peneliti yang relatif lama melakukan riset intensif tentang perilaku orangutan di TNK. "We have already support DR Ann in 2012 and 2013. And the network continue to build partnership in reforestration," katanya.
Reforestrasi tersebut diharapkan akan memulihkan lahan kritis yang gersang, rusak, atau berbagai penggunaan lainnya.
"Kami berharap bisa membantu proses reforestasi di area-area yang penting, sekaligus menciptakan additional habitat, khususnya untuk orangutan," katanya.
Namun untuk tataran teknis, belum dirumuskan secara detail. "Pertemuan ini masih sangat awal. Belum dirumuskan program secara detail. Kami ingin mendukung program bagus yang sudah berjalan. Ada banyak kemungkinan. Dan kami senang bisa mendukung program yang sudah berjalan," katanya.
Rob mengatakan kerjasama ini juga berkaitan dengan rencana Indianapolis Zoo membuka International Orangutan Center di kawasan mereka di Amerika pada bulan Mei 2014. Tujuan utama IOC adalah mengedukasi pengunjung tentang pentingnya konservasi orangutan.
"Kami juga akan memberikan kesempatan bagi pengunjung kami memberikan dukungan pendanaan, walaupun relatif kecil, dalam perlindungan habitat atau konservasi orangutan. Dengan satu juta pengunjung per tahun, kami yakin pengunjung kami bisa berkontribusi," katanya.
Rob menegaskan pihaknya tidak memiliki rencana untuk membawa orangutan Borneo ke Amerika. "Kami tidak memiliki ketertarikan membawa orangutan dari alam liar ke tempat kami. Kami sudah memiliki self substaining population (strategi mengembangbiakkan populasi yang ada, red)," katanya.
Pola pengembangbiakan yang dilakukan dinilainya sudah sangat baik. "Bukan bagian dari program kami untuk memindahkan orangutan dari alam liar. Kami ingin orangutan liar tetap berada pada habitatnya, dan kami ingin menjaga orangutan tetap pada habitat naturalnya," katanya.
Rob mengatakan warga Amerika sangat peduli pada orangutan. "Orangutan sangat populer di Amerika. Dan warga sangat peduli. Termasuk dengan banyaknya pemberitaan, dokumentasi, juga penerbitan buku. Kami memiliki sekitar 200 orangutan di kebun binatang," katanya.
Ia menegaskan, tidak seorang pun membawa orangutan dari alam liar Asia sejak 1970. "Kami memiliki program pengembangbiakan yang sangat baik. Bahkan kami kerap memindahkan species jantan dan betina ke kebun binatang lain untuk menyediakan kesempatan bereproduksi," katanya.
Pola ini juga berlaku untuk great apes, gorilla, simpanse, dan berbagai species langka lainnya. "The Indianapolis Zoo empowers people and communities, both locally and globally, to advance animal conservation," katanya.
Indianapolis Zoo juga memberikan penghargaan dalam proses konservasi satwa di berbagai belajan dunia. Pada tahun 2013, dijalankan sepuluh program unggulan dalam mendukung konservasi di berbagai belahan dunia.
Yaitu WCS Tarangire Elephant Project, International Elephant Foundation, Dian Fossey Gorilla Fund, Madagascar Faunal Group, juga International Rhino Foundation. Ada pula program AWF Lion Protection Project, Zoo Society of London- Kerley Tiger Research, International Iguana Foundation, Cheetah Conservation Fund, serta Kutai Orangutan Project. (kholish chered)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.