Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga 4 Desa di Malaka Masih Terisolasi

Warga empat desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka yakni Fafoe, Lasaen, Sikun dan Oanmanen

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Warga 4 Desa di Malaka Masih Terisolasi
SRIPOKU.COM/DERYARDLI
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Hayong

TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA--Warga empat desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka yakni Fafoe, Lasaen, Sikun dan Oanmanen, pasca luapan banjir kali Benenain, Sabtu (22/6/2013) hingga Selasa (25/6/2013) kini masih terisolasi. Pasalnya, warga empat desa ini terjebak arus deras banjir dari titik jebol tanggul yang ada di Desa Lasaen sehingga sangat menyulitkan tim SAR memberikan pertolongan segera.

Saat ini konsentrasi warga yang sudah berhasil di evakuasi tim SAR dan tim relawan dikonsentrasikan di SDI Kaberan Rai dan SDK Rabasa juga di sekitar tanggul Umamota. Saat ini bantuan kemanusiaan mulai berdatangan untuk korban banjir.

Camat Malaka Barat, Anselmus Nahak, melalui Kasi Kesejahteraan Sosial, Ida Klau, S.SoS, saat dialog dengan rombongan dari Polres Belu yang dipimpin Kapolres Belu, AKBP Yudi Priyono, S.H, di halaman depan Mapolsek Besikama, Selasa (25/6/2013) mengungkapkan soal situasi terkini di Malaka Barat pasca banjir.

Ida menceritrakan bahwa bencana banjir yang melanda kawasan Malaka Barat puncaknya terjadi pada Sabtu (22/6/2013). Saat itu warga keluar dari rumah mereka tanpa membawa apa-apa untuk menyelamatkan diri. Lokasi yang menjadi daerah aman untuk warga menginap adalah di SDI Kaberan Rai dan SDK Rabasa khususnya warga dari Umatoos. Warga mengungsi karena sesuai informasi dari petugas yang menjaga pintu bendungan bahwa apabila tinggi air mencapai angka 5 artinya sudah bencana sehingga warga memlih untuk mengamankan dirinya.

"Untuk Malaka Barat total 16 desa terkena dampak banjir. Saat ini warga selain mengungsi ke SDK Rabasa Hain dan SDI Kaberan Rai juga ada yang memlih ke tempat yang agak tinggi di tanggul Dusun Umamota dengan menggunakan terpal sebagai pelindung. Memang kondisi terkini arus warga yang mengungsi terus bertambah setelah tim SAR dari Kupang melakukan evakuasi menggunakan perahu karet. Tapi ada warga di empat desa seperti, Fafoe, Lasaen, Sikun dan Oanmanen, terjebak arus banjir karena tanggul yang jebol memisahkan desa itu untuk bisa keluar dari desa mereka. Kita terus berusaha agar warga yang ada bisa keluar dan kami pastikan bahwa mereka masih dalam kondisi baik namun bantuan belum bisa tersalurkan ke desa yang ada itu karena kendala arus air yang kencang," tutur mantan wartawati Pos Kupang ini.

Sementara koordinator warga yang mengungsi di SDI Kaberan Rai, Maria Yovita Hoar menuturkan, total warga yang mengungsi dari Desa Umatoos berjumlah 144 KK atau 437 jiwa khusus dari Dusun Loomotalalawir dan Dusun Loomota Besin termasuk warga dari Desa Umalor sebanyak 44 KK atau 150 jiwa. Saat ini, jelas Maria, kondisi warga masih sangat memprihatinkan terutama anak-anak karena telah menderita gatal-gatal.

Berita Rekomendasi

"Bantuan memang sudah mulai kami terima seperti tikar, beras, tapi air minum belum ada. Anak-anak sudah mulai menderita gatal-gatal. Kami masih tetap tinggal di penampungan sambil menunggu kapan air turun baru kami kembali ke kampung halaman kami," tutur Maria diamini warga lainnya.

Disaksikan Pos Kupang, warga yang hadir mewakili korban pengungsian menerima bantuan langsung dari Kapolres Belu dan rombongan berupa beras, mie instan. Setelah menerima bantuan itu, ada sebagian warga lantas membuka mie instan dan mengkonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu meskipun mereka minum air gelas aqua yang juga dibawa rombongan Polres Belu.

Pantauan Pos Kupang, luapan banjir masih menggenangi wilayah Desa Besikama, Umatoos.

Warga yang sehari-hari berjualan di pasar memilih untuk menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Para lansia dipapah warga untuk mengungsi ke tempat yang aman.

Komandan Tim SAR Kupang, Supryanto Ridwan kepada wartawan mengungkapkan, dua unit perahu karet yang ada akan digunakan untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir. Pasalnya, banjir akan terus hadir di wilayah Malaka Barat karena hujan di TTU dan TTS masih terus terjadi. Untuk itu kepada warga perlu waspada dan siaga manakala hujan mengguyur daerah Malaka.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas