TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Kepala BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Jatim Kombes Pol Iwan Ibrahim menuturkan, baik Polda maupun BNN Jatim memiliki personil yang sangat terlatih.  Mereka sudah dibekali kemampuan untuk bergerak sesuai kondisi lingkungan, tempat para pengedar dan pemakai berada.

Baik yang di apartemen, di hotel, hiburan malam dan sebagainya. Mereka juga terus dilatih mengenali modus-modus yang mungkin digunakan pengedar.
Kemampuan personel BNN dan Polda memang terbukti jitu. 

Sejumlah pabrik dan gudang narkoba berhasil ditemukan di Jatim.  Misalnya, gudang narkoba di salah satu apartemen di Surabaya Barat beberapa waktu lalu.  Yang terbaru, polisi dan BNN berhasil menggerebek pabrik  sabu-sabu di perumahan Sidoarjo, dua pekan lalu.

Home industry, di perumahan ini sama sekali tidak diketahui tetangga kanan dan kiri. Padahal omzetnya mencapai Rp 1,2 miliar per bulan.

Polisi juga meningkatkan kerjasama dengan pihak Bea Cukai. Pencegahan di bandara sangat penting karena menjadi pintu masuk jaringan internasional.
Iwan Ibrahim menyebut Jatim ini merupakan incaran bandar internasional.  “Di Jatim ditemukan gudang, bahkan pabriknya (narkoba),” kata Iwan.

Bukti Jatim menjadi incaran nasional bisa dilihat dari tertangkapnya sejumlah bandar di Bandara Juanda. Kesigapan petugas Bea Cukai menjadi andalan pencegahan. Setidaknya selama tahun 2013 sudah beberapa pengiriman digagalkan dengan barang bukti mencapai Rp 12,8 miliar.