Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polres Berau Tunggu Hasil Visum Napi yang Mengalami Penganiayaan

Polres Berau telah melakukan visum kepada narapidana mengalami penganiayaan setelah berusaha kabur dari Rutan Kelas II B Tanjung Redeb.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Polres Berau Tunggu Hasil Visum Napi yang Mengalami Penganiayaan
Ilustrasi kantor polisi 

TRIBUNNEWS.COM TANJUNG REDEB,- Polres Berau telah melakukan visum kepada narapidana mengalami penganiayaan setelah berusaha kabur dari Rutan Kelas II B Tanjung Redeb. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Berau, AKBP Mukti Juharsa saat ditemui sejumlah wartawan di kerjanya.

Visum ini merupakan langkah awal bagi pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan kasus penganiayaan tersebut. “Sudah kita lakukan visum tadi (kemarin) malam, saat ini tinggal menunggu hasil visumnya saja,” ungkap Kapolres Berau, AKBP Mukti Juharsa, Kamis (27/6/2013).

Hasil visum akan dijadikan alat bukti dalam penyelidikan. Selain melakukan visum, pihaknya juga akan memanggil saksi-saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, penganiayaan yang dilakukan oleh oknum petugas Rutan tersebut dilakukan di depan umum.

Kejadian itu menuai protes dari warga sekitar penangkapan yang mayoritas wanita dan anak-anak. Warga Gang Pelangi, Jalan Mangga II, Kecamatan Tanjung Redeb yang menyaksikan kejadian itu menyatakan siap untuk menjadi saksi jika diperlukan.

Polres Berau juga akan memanggil korban penganiayaan untuk dimintai keterangan. Sebelumnya, kata Mukti,  Rabu (26/6) malam lalu, pihaknya sudah memanggil korban untuk dimintai keterangan, namun belum bisa hadir.

“Tadi malam sudah kita panggil untuk dimintai keterangan tapi katanya masih sakit, jadi belum bisa datang, nanti akan kita panggil lagi,” ujarnya.  Belum diketahui pasti berapa jumlah saksi yang akan dimintai keterangan dalam proses penyelidikan tersebut.

Berita Rekomendasi

Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang warga binaan Rutan Kelas II B Tanjung Redeb, mencoba melarikan diri dengan melompati pagar setinggi empat meter. Mereka berhasil ditangkap kembali oleh petugas Rutan.

Sayangnya, dalam aksi penangkapan tersebut, pihak Rutan menganiaya salah satu warga binaan. Penganiayaan sadis yang terekam kamera warga tersebut juga disaksikan oleh warga di sekitar lokasi penangkapan.

Dari video yang direkam oleh warga sekitar, penganiayaan narapidana yang tertangkap itu tergolong sadis, KD diikat lehernya, lalu tali tangan dan kaki narapidana tersebut juga diikat dengan seutas tali.

Kemudian narapidana itu diseret ke tengah gang dan diinjak-injak hingga mengeluarkan darah dari mulutnya. Tidak sampai di situ, KD yang sudah terlihat babak belur dan kesulitan bernafas terus diinjak-injak oleh beberapa orang. Bahkan seorang petugas Rutan terlihat menginjak menginjak leher KD.(gef)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas