Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rangkong Hidup Tenang di Camp Reki

SEEKOR julang emas atau Rankong dalam bahasa latin Aceros undulatus, telah satu tahun hidup dengan damai di Base Camp

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rangkong Hidup Tenang di Camp Reki
SERAMBI Banda Aceh/M ANSHAR
Burung rangkong papan (Buceros bicornis) yang disita dari warga diamankan di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA), Banda Aceh 

TRIBUNNEWS.COM -- SEEKOR julang emas atau burung rangkong dalam bahasa latin Aceros undulatus, telah satu tahun hidup dengan damai di Base Camp PT Reki (Restorasi Ekosistem Indonesia), di Desa Bungku Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.

Communication & Outreach Specialist Burung Indonesia Fahrul P Amama mengatakan, keberadaan Joel yang hidup bersama staf pegawai, awalnya ditemukan masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) Bathin IX. Julang emas itu jatuh saat musim terbang.

"Karena memang waktu itu masih kecil, atau sekitar usia enam bulanan, kita minta untuk dikembalikan ke habitatnya. Mereka memberikan dan kita pelihara hingga besar, awalnya pernah kita lepas ke habitatnya, tapi malah Joel balik lagi," katanya.

Julang emas itu sudah menjadi bagian dari keluarga besar Camp Reki selama satu setengah tahun terakhir. Burung ini merupakan jenis burung pemakan buah-buahan, ficus, kepiting, kodok yang memiliki habitat di hutan dataran rendah, perbukitan. Rangkong hidup tersebar sampai ketinggian 2.000 m dpl. Akan tetapi ketika di Reki si Joel bisa makan apa saja, seperti anggur, kelengkeng, dan jeruk.

Joel memiliki tubuh berukuran panjang (100 cm), berwarna hitam di bagian punggung, perut dan sayapnya, bagian ekor dan paruhnya berwarna putih. Bulu harus kemerahan bergantung dari tengkuk. Di bagian lehernya terselip kantung berwarna kuning dengan setrip hitam.

Burung Rangkong dilindungi berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar No. 226 tahun 1931, UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang dipertegas dengan SK Menteri Kehutanan No. 301/Kpts-II/1991 tentang Inventarisasi Satwa yang dilindungi UU dan No. 882/Kpts-II/1992 tentang Penetapan Tambahan Beberapa Jenis Satwa yang dilindungi UU.

Menurutnya Julang emas memiliki kepandaian dan daya ingat kuat. Ia akan mengingat terhadap yang dikenalnya.
"Memang sih biasanya agak galak dan menggigit terhadap orang baru, tetapi dari situlah awal Joel mengenal, setelah itu ia jinak kok, cuma sifatnya juga pendendam kadang-kadang. Kalau biasanya dikasih makan dan tidak dikasih makan akan marah dan dendam, ia akan terus mengganggu dan mengerjai kita," katanya.

Berita Rekomendasi

Menurut penelitian, dominan makanannya 60 persen makan ficus atau beringin, kenema, santirya, hosfeldia, duriodes yang pohon tersebut biasanya banyak berada di hutan.

Tidak hanya itu saja, julang emas satu di antara jenis burung setia dengan pasangan, contohnya ketika bertelur si betina berada di sarang hingga menetas, disitulah sifat kesetian si jantan akan terus berada di dekat sarang, selalu siap memberikan makanan serta menjaga si betina dan calon anaknya dari predator lainnya.

Daya jelajah yang jauh, dengan paruh besar dan panjang berfungsi untuk menjangkau buah yang jauh. "Buah itu kan kadang terdapat diujung ranting, sementara badannya berat, jadi untuk menjangkau itu dia punya paruh panjang untuk menjangkau buah. Terus bisa mengambil makan disatu tempat akan dibawa makan ditempat yang berjarak hampir 3 km, sehingga bisa mencegah himbriding kotorannya yang tidak dibuang dimana ia mengambil makanan," katanya.

Sarang Julang emas berupa lubang pohon yang ditutupi kotoran, dengan betina terkurung di dalamnya. Telur berwarna putih berbintik merah dan coklat, jumlah 1-2 butir. Berkembang biak sekitar Juli-September. (qomaruddin)

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas