Frenly dan Esthon-Paul Tak Sempat Salaman
Wakil Gubernur NTT terpilih, Drs. Benny Alexander Litelnoni, S.H, M.Si, tidak banyak berbicara
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Bau
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG--Wakil Gubernur NTT terpilih, Drs. Benny Alexander Litelnoni, S.H, M.Si, tidak banyak berbicara ketika ditanya perasaannya mengetahui Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan pemohon Paket Esthon-Paul dalam sengketa Pilgub NTT putaran kedua.
"Ya, senang. Saya dan Pak Frans (Gubernur NTT) berencana untuk menemui Pak Esthon dan Pak Paul, namun waktunya belum pas. Waktunya belum tepat. Kalau ketemu sekarang, Pak Esthon buka "jurus dua" (silat, Red) bagaimana?" kata Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) ini sambil tertawa.
Benny mengatakan, meski mereka sama-sama menghadiri pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan Esthon-Paul terhadap KPU NTT, Kamis (27/6/2013), tapi tak ada kesempatan untuk bertemu langsung. Antara paket Frenly dengan paket Esthon-Paul, demikian Benny, sama-sama punya kesibukan.
Apakah usai pembacaan keputusan MK itu Frenly tak bersalaman dengan Esthon? "Semua urus diri masing-masing. Paket Frenly pun demikian. Kami tak sempat bertemu untuk bersalaman. Mungkin waktunya belum pas sehingga semuanya tak sempat bertemu," ujarnya.
Benny juga mengatakan, ia akan bersama gubernur untuk bersalaman dengan Esthon. Meski demikian, lanjut Benny, kepastiannya tinggal menunggu konferensi pers dari Pak Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. Bagaimana perasaan Pak Benny setelah putusan MK? Dengan singkat, Benny mengatakan, merasa senang, gembira. Sebab, perjuangan itu akhirnya menemui titik akhir. MK telah mengakhiri semua teka-teki itu.
"Lebih pas kalau Pak Gubernur yang memberi keterangan," kata Benny sembari mengatakan, kemungkinan hari ini, Sabtu (29/6/2013), gubernur akan melakukan konferensi pers.
Juru Bicara Paket Esthon-Paul, Gabriel Beri Binna, yang dihubungi Pos Kupang melalui layanan pesan singkat (SMS), Kamis (27/6/2013) apakah ada pesan atau ucapan kepada paket Frenly usai MK membacakan putusannya, Berri Binna malah menjawab lain. "Kejujuran dan ketulusan Esthon Foenay dan Paul Talo patut diteladani oleh para pemimpin NTT," demikian balasan SMS dari Beri Binna.
Merasa jawaban itu belum menjawab pertanyaan, Pos Kupang kembali mencoba menghubunginya pada Jumat (28/6/2013), namun tidak berhasil karena nomor tidak aktif. Pada Jumat (28/6/2013) malam, Pos Kupang kembali mengirim SMS ke nomor hand-phone (HP) Beri Binna, yang bernada sama, tapi tidak dibalas.