Kredit Macet di Bank Sumut, Dewan Pengawas: Bank Sumut Sehat
Namun, kenaikan itu lanjutnya diakibatkan kontribusi sumbangan serta akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya
Laporan Wartawan Tribun Medan, Feriansyah Nasution
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dewan Pengawas Bank Sumut, Djaili Azwar mengakui NPL (kredit macet) Bank Sumut tahun buku 2012 semakin meningkat. Namun, kenaikan itu lanjutnya diakibatkan kontribusi sumbangan serta akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya.
"Penyebab naiknya NPL yang sudah pasti, karena sumbangan dari tahun-tahun sebelumnya. NPL ini kan kredit macet, Jadi yang 2012 itu juga merupakan kontribusi dari tahun-tahun sebelumnya ditambah tahun berjalan 2012," kata Djaili saat dikonfirmasi Tribun via selularnya, Senin (1/7/2013) malam.
Ia mengatakan hingga kini belum pernah dilakukan penghapusbukuan. Penghapusbukuan bisa dilakukan sepanjang syarat-syaratnya bisa dilengkapi direksi dengan mengajukan ke dewan komisaris.
"Penghapusbukuan itu kan tidak dilakukan karena direksi tidak bisa memenuhi syaratnya. Jadi ya ikut juga NPL-NPL tahun sebelumnya," katanya.
Kemudian, menurut Djaili lagi, saat ini penghapusbukuan bukan lagi merupakan hal mutlak yang mesti dilakukan.
"Karena dengan Bank Sumut telah melakukan obligasi, maka semua harus ditampilkan secara terbuka, tidak ada yang harus ditutup-tutupi. Namun tugasnya, bagi manajemen dan direksi selesaikanlah seluruh kredit kredit macet. Kalau belum lagi selesai NPL yang lama, tambah lagi yang tahun berjalan, ya semakin bengkak lah, kan," ujarnya.
Djaili mengungkapkan lagi alasan mengapa NPL bisa terus bertambah. "Karena pengendali dari pemutus kredit lemah. Pemutus kredit itu ada yang ditingkat cabang, tingkat divisi dan ada ditingkat direksi. Jadi pengambil keputusan kredit ini lemah pengendaliannya. Setelah diputuskan baru 'oh iya ya', Ya jadi macetlah," katanya.
Ia yakin jika direksi komitmen menekan NPL, maka dipastikan tahun 2013 NPL bisa menurun.
"Kalau direksi komit menekan NPL, ini bisa turun. Makanya, dalam hasil keputusan RUPS yang lalu, pemegang saham memberikan catatan agar semua cabang NPL nya harus dibawah 5 persen, itu di khususkan bagi cabang-cabang yang NPLnya diatas 5 persen, karena itu kan tak boleh," tukasnya.
"Artinya kalau tahun-tahun sebelumnya cepat diselesaikan kredit macet itu, maka akan turun NPL. NPL itu akumulasi dari tahun sebelumnya, kan nggak ada istilah dalam pembukuan itu untuk 2011 ke bawah tidak dihitung lagi, mana ada begitu," tambahnya.
"Lampu kuning itu sebenarnya lebih pada mengingatkan, hati-hati. Itu ajanya tu. Belum berbahaya kok. Bukan berarti kuning sampai pertanda bahaya, tidak juga lah. Kalau yang kuning sesungguhnya tentu sudah tidak bisa lagi beroperasi Bank Sumut itu, ini tidak. Bank Sumut sehat kok, tidak dalam keadaan berbahaya lah. BI kan ibarat orangtua yang menyentil kuping anaknya. Agar kedepan bisa lebih baik," ujarnya.
Djaili yakin dengan jajaran direksi yang sudah bertambah akan mampu meningkatkan kinerja.
"Dengan masuknya Ester saya yakin akan terjadi peningkatan, karena dia itu kan dari bank swasta. Biasanya orang dari bank swasta tidak bisa main-main kerjanya. Jadi tidak mesti ada dirut, karena sifatnya kolektif kolegial," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.