Polisi: Perampok yang Ditembak, Target Lama Polisi
Heri tewas dengan luka tembakan di bagian tangan dan di dada
TRIBUNNEWS.COM, MURATARA - Kapolres Musi Rawas, AKBP Chaidir yang dihubungi melalui Kasat Reskrim, AKP Erlangga mengakui tersangka perampok yang ditembak mati anggotanya akibat baku tembak. Tersangka Heri dan kakaknya, Syaipul sejatinya target lama kepolisian, karena diduga terlibat perampokan di Jalur Lintas Sumatera(Jalinsum), mulai Desa Karang Waru hingga Desa Lesung Batu.
"Saat anggota melakukan penggerebekan, Syaipul langsung melarikan diri. Sedangkan Heri melakukan perlawanan dengan mengeluarkan Senpi rakitan, sehingga ditembak petugas," ujar AKP Erlangga.
Heri tewas dengan luka tembakan di bagian tangan dan di dada. Pascapembakaran dua Mapolsek, dua kompi TNI disiagakan.
Untuk diketahui sebelumnya, kerusuhan kembali pecah di Kabupaten Musi Rawas Utara(Muratara). Dua Mapolsek di Kabupaten ini hangus dibakar massa.
Kejadian berawal saat tim polisi mengejar kawanan perampok yang meresahkan warga sekitar. Ketika tiba di Desa Karang Anyar, polisi melepaskan tembakan dan merenggut nyawa warga bernama Erlika. Mengetahui Erlika tewas ditembak polisi, warga marah.
Dalam tempo cepat mereka berkumpul lalu bergerak menuju Mapolsek menggunakan motor dan mobil. Sekitar 20 menit tiba di tempat yang dituju, halaman Mapolsek Rupit, warga langsung bertindak secara beringas. Jeriken berisi minyak tanah langsung disiramkan ke semua sudut Mapolsek, lalu disulut api.
Aksi ini tak terkendali, karena mereka gusar tak ditemui seorang pun anggota Polsek maupun Kapolsek Rupit. Kapolsek dan anggotanya lebih dulu menyelamatkan diri atas bantuan warga sekitar.
Puas membakar Mapolsek Rupit, massa yang masih marah bergerak ke Mapolsek Rawas Ulu, jaraknya sekitar 30 menit perjalanan motor dari Mapolsek Rupit. Aksi serupa tak terhindarkan lagi, warga membakar Mapolsek Rawas Ulu hingga jadi arang.
Melihat dua Mapolsek tinggal arang, massa kembali menuju kampung halamannya, Desa Karang Anyar. Suasana di wilayah Muratara masih mencekam, apalagi sebagian massa memblokir akses Jalinsum. Aanarkisme massa ini bak mengulang aksi dan target yang sama, April 2013 lalu.