43 Pucuk Senpi Lapas Terbakar
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Tanjung Gusta Medan maupun Kepolisian Resort Kota Medan membantah ada senjata
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Tanjung Gusta Medan maupun Kepolisian Resort Kota Medan membantah ada senjata sipir lapas yang hilang saat pecah kerusuhan, Kamis (11/7/2013) malam.
"Senpi tidak ada yang diambil," ujar Kabid Pembinaan Lapas Tanjung Gusta Medan, Bagus Kurniawan, kepada Tribun via selularnya, Minggu (14/7/2013) malam.
Senada Wakapolresta Medan AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho juga membantah ada pembobolan gudang senjata Lapas Tanjung Gusta. "Nggak ada," kata Yusuf kepada wartawan usai menggelar apel pasukan di halaman lapas, Minggu siang.
Namun Bagus meminta Tribun menghubungi posko di Lapas untuk mengetahui jumlah senjata api yang sudah ditemukan.
Sahat Philips Parapat, petugas posko yang standby di halaman Lapas Tanjung Gusta mengaku tidak berwenang memberikan penjelasan selain dari napi yang sudah diamankan.
"Kalau itu bukan wewenang kami menjawabnya. Ada atau tidak silakan saja langsung ke Pak Kanwil," kata Sahat saat dikonfirmasi Tribun.
Sayang Kepala Kanwil Kemkumham Sumut Budi Sulaksana belum bisa dikonfirmasi Tribun untuk mempertegas apakah ada senjata api milik petugas Lapas yang hangus. Ia meminta waktu karena masih sibuk. "Saya izin sebentar ya. Nanti telpon lagi," katanya.
Antara melansir sebanyak 43 senpi milik Lapas Tanjung Gusta turut terbakar, yakni 21 pucuk senjata laras panjang dan 22 pucuk laras pendek.
Bahkan, 21 pucuk senpi laras panjang yang dikumpulkan petugas Lapas Medan, seluruhnya gosong alias menghitam. Begitu juga 22 pucuk senpi laras pendek kelihatan hangus.
Puluhan pucuk senpi tersebut dimasukkan ke dalam dua karung plastik ukuran kecil warna putih dan diikat tali agar tidak tercecer.
Goni plastik yang berisi senpi tersebut disimpan ke dalam ruangan kantor Tata Usaha (TU) Lapas Kelas I Medan yang tidak terbakar.
Ruangan TU tersebut sekitar 100 meter jaraknya dari Lapas Kelas I Medan yang dibakar napi pada malam kejadian itu.
Petugas keamanan Lapas Kelas I Medan, yang biasa dipanggil Opung, menyebutkan puluhan senpi yang ditemukan dalam keadaan terbakar itu, disimpan untuk sementara di ruangan TU, karena tempat penyimpanan barang tersebut sudah ludes dilalap api.
"Ya, puluhan senpi itu untuk sementara kita titipkan di ruangan TU tersebut. Ini barang bukti yang tidak boleh hilang dan mana tahu nanti ada pemeriksaan," katanya.
Pantauan Tribun, empat hari pascakerusuhan, situasi Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan sudah jauh lebih kondusif, aman dan terkendali. Sebanyak 2.106 napi yang berada di dalam Lapas Medan, sudah menempati kamar sel masing-masing.
Sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, lapas masih dijaga 19 sipir, dibantu kekuatan pengamanan TNI/Polri, masing-masing 100 anggota TNI dan 95 personel polisi. Di halaman depan lapas juga sudah tersedia posko bagi masyarakat yang berkempentingan untuk memberi dan menerima informasi.
Ramai pengunjung berdiri di depan pagar halaman lapas, yang sedang dilakukan rehabilitasi.
Sehingga pengunjung maupun keluarga para napi, tidak dibenarkan membesuk tahanan. Puluhan pekerja masih kelihatan terus melakukan aktivitas untuk menutup bangunan yang jebol dengan seng dan pemasangan kawat yang terbuat dari baja.
"Jumlah kekuatan pengamanan seluruhnya 214 orang, ini sudah termasuk petugas lapas, TNI dan Polri. Pengamanan akan dilanjutkan hingga situasi benar-benar sudah pulih," ujar Yusuf lagi.