Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikhawatirkan, Perumahan Berdiri di Atas Tebing

Warga Kampung Sukamulya, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dikhawatirkan, Perumahan Berdiri di Atas Tebing
Ist
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Warga Kampung Sukamulya, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), memprotes pembangunan sebuah kompleks perumahan yang berdiri di atas tebing atau posisinya lebih tinggi dibanding kampung tersebut. Mereka khawatir, keberadaan perumahan itu akan mengancam keselamatan mereka.

Salah seorang warga setempat, Asep (28), mengatakan warga setempat menolak keberadaan kompleks perumahan baru yang berdiri di dekat perkampungan mereka. Pasalnya, sebelum ada perumahan baru tersebut pun, kampung mereka kerap direndam banjir yang berasal dari kiriman dua perumahan yang telah lebih dulu berdiri yakni kompleks Graha Padalarang dan Pondok Padalarang Indah (PPI).

"Kampung kami berada di dataran rendah. Sedangkan perumahan itu posisinya lebih tinggi, sehingga kami sering dapat banjir kiriman. Apalagi kalau ada perumahan baru lagi, pasti tambah parah," kata Asep saat ditemui wartawan, Minggu (14/7/2013).

Dijelaskannya, setiap kali hujan turun, dapat dipastikan Kampung Sukamulya selalu direndam banjir yang berasal dari banjir kiriman yang dialirkan melalui selokan dan saluran air dari dua perumahan tersebut. Hal tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.

"Karena selokannya kecil, air sering meluber dan akhirnya merendam kampung kami. Jika sudah begitu, banjir bisa merendam perumahan warga setinggi betis," jelas dia seraya berharap pembangunan perumahan baru di kampung itu segera dihentikan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jana (54), warga lainnya. Menurut dia, setiap kali turun hujan, maka kampung tersebut akan selalu terendam banjir yang menerima banjir kiriman dua perumahan yang lokasinya berada lebih tinggi dibanding kampung tersebut yang berada di dataran rendah.

"Kalau hujan, pasti saja banjir. Ada tiga RW yang terkena banjir kiriman yaitu RW 04, RW 06 dan RW 20," kata dia.

Selain kerap merendam rumah-rumah warga, lanjut dia, banjir kiriman tersebut juga mengakibatkan akses jalan di kampung tersebut menjadi cepat rusak. Ia mencontohkan, saat ini jalan hotmix di Kampung Sukamulya telah rusak. Padahal, jalan tersebut, baru selesai dibangun beberapa bulan lalu.

Berita Rekomendasi

"Bukan hanya kerugian materi saja yang kami alami, tapi juga tenaga bahkan mengancam keselamatan warga kami. Kami minta segera ada solusi," tambahnya.

Menurut Kepala Kampung Sukamulya, Cornelis Suaji, selokan atau saluran air yang selama ini menampung air dari dua perumahan tersebut ukurannya terlalu kecil jika dibandingkan volume air yang dialirkan setiap kali turun hujan. "Harusnya perumahan-perumahan itu memiliki tempat pembuangan air khusus dan membuat gorong-gorong khusus," kata Suaji.

Selama ini, kata dia, akibat tidak adanya saluran pembuangan air khusus, perumahan- perumahan yang berdiri di atas bukit di kampung tersebut langsung membuang air melalui selokan yang melintasi Kampung Sukamulya. AKibatnya, ketika air selokan meluber, warga Kampung Sukamulya-lah yang menjadi korbannya.

Kepala Desa Padalarang, Asep Sunarya, mengakui jika Kampung Sukamulya seirngkali terendam banjir. Hanya saja, kata dia, banjir yang merendam kampung tersebut hanya terjadi ketika wilayah itu diguyur hujan deras.

"Memang banyaknya perumahan di sana, menjadi penyebab banjir di Sukamulya. Apalagi Sukamulya lokasinya lebih rendah dibanding perumahan-perumahan tersebut," kata dia. (zam)

Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas