Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Warga Berduyun-duyun ke Lereng Merapi Doakan Mbah Marijan

Jumat (19/7/2013), ribuan warga Yogyakarta berduyun-duyun ke lereng Gunung Merapi untuk menghadiri acara 1.000 hari meninggalnya mBah Marijan.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Ribuan Warga Berduyun-duyun ke Lereng Merapi Doakan Mbah Marijan
Tribunnews.com/prasetyo
Mbah Marijan (almarhum) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Karisma almarhum Mbah Maridjan masih melekat di hati warga Yogyakarta.Kemarin, Jumat (19/7/2013), ribuan warga Yogyakarta berduyun-duyun ke lereng Gunung Merapi untuk menghadiri acara 1.000 hari meninggalnya juru kunci Merapi itu.

Acara doa bersama itu dipimpin KH Arifin Junaidi dan diadakan di depan petilasan rumah Mbah Maridjan, di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.

Juru kunci Merapi, Mas Penewu Suraksohargo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan itu, meninggal saat berada di dalam rumahnya ketika wedhus gembel (awan panas) yang pada erupsi 26 Oktober 2010 diterjang sapuan wedhus gembel (awan panas) Merapi. Mbah Maridjan meninggal bersama 16 orang lainnya.

"Beliau (Mbah Maridjan) adalah sosok yang baik, sederhana, ramah, dan tulus hati," kata Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sidomuncul yang menghadiri acara doa bersama itu.

Selain Irwan, hadir pula mantan petenis nasional Wynne Prakusya. Meskipun mengaku tidak mengenal dekat, Wynne memuji Mbah Maridjan sebagai sosok yang luar biasa baik. "Kejujuran, keikhlasan, dan kesederhanaannya menjadi sosok teladan," ujar Wynne.

Peringatan 1000 hari meninggalnya Mbah Maridjan itu juga dihadiri para relawan, anggota Tagana, dan SAR DI Yogyakarta. (*)

BERITA TERKAIT
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas