Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Proyek pekerjaan betonisasi jalur lingkar selatan (JLS) Kudus sudah dihentikan sementara. Namun, jalur tersebut baru akan dibuka dan dilalui kendaraan umum pada 29 Juli mendatang atau H-10 Lebaran.

Meski pengecoran jalan sudah dihentikan, namun pekerjaan dijanjutkan dengan memperbaiki median dan bahu jalan. Perbaikan median dan bahu jalan sudah dimulai sejak Rabu (17/7/2013) minggu lalu.

"Pekerjaan median dan bahu jalan juga akan dihentikan pada H-10. Tapi kemungkinan belum selesai. Meski demikian, jalan akan tetap kami buka dan sudah dilewati kendaraan," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Bina Marga Jawa Tengah, untuk Trengguli-Kudus-Pati-Batas Kota Rembang, Suwito, kepada Tribun Jateng, Minggu (21/7/2013).

Proyek betonisasi peningkatan struktur jalan sepanjang 600 meter tersebut, dibiayai dengan dana sekitar Rp 6,7 miliar. Proyek itu dijadwalkan selesai secara keseluruhan berdasarkan kontrak pada Oktober mendatang.

Namun, karena menghadapi arus mudik Lebaran 2013 yang diperkirakan akan dimulai pada H-10 atau 29 Juli, maka pekerjaan dihentikan sementara. "Kami akan mulai melanjutkan proyek di JLS Kudus paling cepat pada H+7 lebaran," tambah Suwito.

Dimulainya kembali proyek pada H+7, lebih lanjut Suwito menjelaskan, diperkirakan lalu lintas kendaraan pada arus balik, dengan tujuan Semarang akan mendominasi.

Sudah selesainya pekerjaan di lajur kanan jalan sehingga tidak perlu khawatir kalau lalu lintas terganggu. "Untuk lajur kiri yang menuju Surabaya mungkin akan kami tutup kembali untuk melanjutkan pekerjaan. Karena lalu lintas ke arah Surabaya pasti sudah sepi," lanjutnya.

Suwito menuturkan, setelah ditutup kembali JLS, maka lalu lintas akan dialihkan sementara yaitu kendaraan yang menuju Pati, Rembang, dan Surabaya, diarahkan melalui jalur kabupaten dan kemudian membelok di perempatan Kencing, Kecamatan Jati. Dari jalur itu, kemudian masuk lagi ke JLS.

"Sama seperti sebelumnya saat ada pekerjaan kemarin. Semua kendaraan kami alihkan melalui jalur itu," tuturnya.

Lampu penerangan

Dinas Bina Marga, Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Kudus memperbaiki penerangan jalan umum di jalur utama mudik, yaitu JLS Kudus. Perbaikan itu dianggarkan Rp 160 juta.

Kepala Dinas Bina Marga dan PESDM Kudus, Sam'ani Intakoris mengatakan, anggaran perbaikan lampu penerangan jalan di JLS diambilkan dari APBD Kudus 2013. Upaya itu ditempuh untuk memperlancar arus mudik yang akan datang.

"Keadaan penerangan di JLS memang kurang memadai karena usianya sudah lama, makanya kami lakukan rehab di jalur utama mudik," katanya.

Kondisi penerangan jalan di JLS Kudus memang beberapa di antaranya dalam kondisi rusak dan mati sehingga jalan menjadi gelap pada malam hari. Kondisi itu tentu membahayakan pengguna jalan pada malam hari karena JLS merupakan jalur pantura yang dilewati kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Terlebih lagi pada arus mudik mendatang, JLS akan menjadi jalur mudik utama. Sehingga, akan dilewati ribuan kendaraan sepeda motor maupun mobil pribadi. "Perbaikan itu juga agar arus mudik di jalur tersebut lancar," ujar Sam'ani.

Selain PJU di jalan lingkar yang diperbaiki, Dinas Bina Marga dan PESDM Kudus juga melakukan pemasangan lampu penerangan baru di sejumlah jalan protokol yang menjadi jalur alternatif mudik. Pemasangan JPU baru tersebut sudah dimulai beberapa waktu yang lalu.

"Pemasangannya ditarget akan selesai pada H-7 Lebaran. Untuk pemasangan lampu penerangan baru ini kami anggarkan sekitar Rp 1 miliar yang juga diambilkan dari APBD 2013," katanya.