Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tambah Produksi dari Sumur Baru

PHE WMO terus meningkatkan produksi, mengejar target yang ditetapkan SKK Migas.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Tambah Produksi dari Sumur Baru
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Lokasi tempat pengambilan Api PON XVIII di lapangan Sumur Minyak 1 Kecamatan Minas Barat, Kabupaten Siak, Riau, kini siap digunakan, Rabu (5/9/2012). Awalnya, api tersebut diambil dari cerobong api stasiun pengumpul lapangan minyak Minas yang merupakan lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara. Dijadwalkan seremonial pengambilan Api PON akan dipimpin oleh Menpora, Andi Malarangeng pada hari Kamis (6/9/2012). TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA - PHE WMO terus meningkatkan produksi, mengejar target yang ditetapkan SKK Migas. Memasuki semester kedua tahun ini PHE WMO kembali akan mengebor dua sumur baru untuk memacu produksi.

Produksi PHE WMO pada pertengahan bulan ini sudah naik lagi menjadi 22.500  barel per hari (bph). Jumlah produksi. Ini  meningkat jika dibandingkan dengan produksi di awal bulan sebesar 22.200 (bph),

Meski begitu PHE WMO masih berupaya menaikkan produksi menjadi 24.000 bph hingga 27.000 bph sampai akhir tahun 2013 ini.

Head of Production PHE WMO, Agus Sudarmanto mengatakan di bulan Juli ini mereka menargetkan menambah dua sumur baru. Dengan beroperasinya dua sumur baru ini jumlah produksi sudah bisa bertambah.

Agus menjelaskan, pada tahun 2013 ini PHE WMO menargetkan mengebor 21 sumur produksi. Sekarang  sudah ada 11 sumur produksi yang dibor.

Secara keseluruhan sudah ada.  Sekitar 77 sumur yang digarap di blok WMO. Dari total jumlah sumur itu, 36 sumur di antaranyasudah tidak berproduksi.

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan, pada tiga bulan awal di tahun 2013, produksi PHE WMO rata-rata masih pada kisaran 10.000. Jauh dari target SKK Migas. Peningkatan produksi secara signifikan baru dicapai mulai bulan April, hingga Juli.

Sejak 1 April lalu, produksi PHE WMO terus meningkat dari kisaran 9.000 bph menjadi 12.000 bph. Setelah itu pada bulan Mei menembus 17.000 bph dan 20.300 bph pada bulan Juni. Puncaknya pada awal bulan Juli produksi kembali meningkat menjadi 22.200 bph dan kini menembus 25.500 bph.

 "Declining rate di Blok WMO relatif tinggi, jadi penambahan produksi ini selain untuk menutut utang lama juga untuk melawan declaining rate yang relatif tinggi,” kata Agus, Senin (22/7/2013) malam.

Agus berharap, dengan peningkatan produksi itu, pada akhir tahun 2013, rata-rata produksi harian PHE WMO bisa memenuhi target SKK migas. “Target utama kami bagaimana bisa mencapai target SKK migas. Kami masih punya utang, yang mudah-mudahan bisa kami kejar dengan terus meningkatkan produksi,” katanya.

Ditambahkannya, peningkatan produksi diharapkan bisa dicapai dari dua sumur baru yang siap menambah produksi.

Tambahan produksi ini diharapkan bisa optimal  dengan selesainya pemasangan pipa baru yang menghubungkan sumur-sumur baru itu dengan Poleng Processing platfor (PPP).

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas