Potensi Wisata Maluku Belum Tergarap Optimal
banyak pilihan dan potensi pariwisata yang tersedia itu belum sebanding dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Maluku
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Maluku memiliki banyak pilihan wisata, mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, wisata alam, wisata bahari, hingga wisata kuliner. Hanya saja, banyak pilihan dan potensi pariwisata yang tersedia itu belum sebanding dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Maluku.
Anggota DPD RI Anna Latuconsina menilai, banyak indikator yang menjadikan Maluku belum menjadi tempat tujuan wisata utama di negeri ini, yakni faktor infrastruktur, perhubungan, sumber daya manusia, dan belum adanya kawasan strategi dan destinasi pariwisata yang jelas. “Selain itu masih adanya image Maluku sebagai daerah konflik menjadikan kunjungan wisatawan ke Maluku belum terlalu maksimal,” kata Anna saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku bersama dengan pelaku dan pemerhati pariwisata di Maluku, Kamis (25/7/2013).
Wakil Ketua Komite III DPD ini memberikan apresiasi karena kunjungan wisatawan ke Maluku dari tahun ke tahun mengalami perkembangan positif. Namun menurut dia, hal itu masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi. Sebab, sebagai provinsi kepulauan Maluku memiliki potensi wisata bahari yang khas dan sangat menakjubkan.
“Agar pariwisata bahari benar-benar menjadi salah satu penopang perekonomian daerah secara berkelanjutan, maka harus dibangun dengan strategi yang terencana dan bervisi jangka panjang. Saya minta agar dinas pariwisata melakukan identifikasi kawasan strategi bahari dan destinasi wisata,” pinta Anna.
Anna menjelaskan, pemetaan potensi pariwisata bahari penting dilakukan guna mengetahui nilai, karakteristik, infarstruktur pendukung, dan kemampuanya dalam menopang perekonomian lokal. Dengan demikian dapat ditentukan parawisata bahari mana yang harus segera dibangun, dan mana yang hanya perlu direvitalisasi.
“Selain itu perlu dilakukan penciptaan kualitas SDM yang tangguh di bidang pariwisata, dan strategi pemasaran yang baik dan terukur,” jelas Anna yang juga pemilik dua resort di Maluku ini. Dia menilai, potensi wisata yang ada di Maluku belum sepenuhnya menjadi keunggulan kompetitif. Padahal kalau itu dikembangkan secara maksimal, akan memberikan kontribusi yang besar, bukan saja untuk daerah ini tapi juga untuk Indonesia.
“Pengembangan pariwisata tidak bisa secara parsial, harus komprehensif karena semua sektor saling terkait. Tata ruang gugus pulau yang kita miliki belum menetapkan destinasi pariwisata. Saya kira ke depan hal-hal seperti ini harus menjadi fokus bersama kita,” kata Anna.
Dia pun berjanji pada tahun depan nanti, akan mendirikan Sekolah Tinggi Pariwisata di Maluku. Tujuannya, agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal, juga luar daerah hingga mancanegara.(Rahmat Rahman Fatty)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.